Aku terbangun ketika ada seseorang yang memegang tangan ku dan mengelus rambut ku. Ketika aku membuka mata, ternyata orang itu adalah ayah. Aku sedikit terkejut karna mengapa tiba-tiba ada ayah disini ?
"Ayah" Ucap ku dengan suara pelan
"Iya Al" Jawab ayah yang masih terus mengelus rambut ku
"Ayah kok disini?" Tanya ku
Aku tidak mendapat jawaban apapun dari ayah sampai akhirnya ada seorang suster yang masuk ke ruangan sambil mendorong kursi roda. Aku hanya menurut saat di minta untuk pindah ke kursi roda karna pada saat itu pikir ku mungkin aku akan pindah ruangan. Suster mendorong kursi roda keluar dari ruangan diikuti oleh ayah, mama, papa, mas Abi dan mbak Kirana yang mengekori dari belakang. Tiba lah kami di depan sebuah ruangan bertulisan 'Ruang Kemoterapi'. Sebelum masuk keruangan tersebut aku sempat bertanya kenapa aku di bawak keruangan ini.
"Yah, kok Alana di bawak ke ruang kemo ? Emang Alana mau di kemo ?" Tanya ku dengan wajah bingung.
"Kita masuk dulu ya ke dalam" Jawab ayah
"Enggak mau yah, jawab dulu Alana kenapa di bawak kesini" Ucap ku sambil memegang lengan ayah "Yah jawab, kenapa Alana dibawak kesini"
Ayah sempat terdiam kemudian menarik nafas panjang lalu berlutut di hadapan ku "Maafin ayah nak"
Ayah terdiam lagi kemudian menunduk dan menangis. Mama dan mbak Kirana juga ikutan menangis hingga membuat ku yakin bahwa aku sedang tidak baik-baik saja.
"Alana sakit kangker juga ya yah ?" Tanya ku dengan berhati-hati.
Ayah pelan-pelan mengangguk kemudian berkata "Maafin ayah nak, maafin ayah. Entah dosa besar apa yang pernah ayah lakuin sampai-sampai kamu yang harus merasakan akibatnya. Ampunin ayah Al"
Seketika aku terdiam setelah mendengar jawaban dari ayah karna tidak tahu ini akan menjadi kabar gembira atau kabar duka. Kabar gembiranya adalah aku akan segera bertemu dua bidadari surga ku dan kabar dukanya adalah aku akan pergi meninggalkan ayah sendirian. Aku tidak tau ayah akan sehancur apa jika suatu saat aku harus menyusul bunda dan mbak Luna karna aku sangat tau betapa sedih dan terpuruknya ayah ketika kehilangan bunda dan mbak Luna, tetapi ayah masih tetap berusaha kuat untuk gadis kecilnya ini.
"Kenapa Alana baru di kasih tau sekarang ?" Tanya ku dengan berlinang air mata.
"Karna kami masih enggak percaya pada saat dokter Frans mendiagnosa kangker itu bersarang di tubuh kamu. Sebenarnya kemarin papa dan mama berangkat ke Singapur untuk bertemu Ayah mu untuk membicarakan masalah ini dan membawa darah kamu di tes disana" Ucap mama sambil membelai rambut ku
"Maafin ayah Al, maafin ayah. Harusnya ayah aja yang sakit, bukan Alana" Ucap ayah yang masih berlutut dihadapan ku.
"Ayah, ini sama sekali bukan salah ayah. Mungkin ini memang sudah menjadi jalan hidup Alana dan insya'allah Alana ikhlas menerimanya" Ucap ku sambil tersenyum manis ke ayah.
Ayah menggenggam tangan ku dan berkata "Alana harus kuat ya !! Ayah janji akan selalu ada untuk Alana, kita sama-sama lawan penyakitnya"
"Iya yah"
Setelah itu suster mendorong kursi roda ku masuk ke dalam ruangan kemo tapi karna aku takut sendiri jadi aku minta di temanin oleh ayah dan mas Abi. Di dalam ruangan kemoterapi sudah ada dokter Frans yang menunggu sejak tadi dengan raut wajah tampak sedih tapi berusaha untuk tetap tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/214427082-288-k567411.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Un1ty : Antar Cinta & Persahabatan [END] ✓
Genç KurguAlana dan Vanca adalah dua orang sahabat yang sedang berliburan di Korea. Di korea mereka bertemu Fajri, Fiki dan temen-temen lainnya. Dalam waktu singkat Alana berhasil menaklukan hati Fajri. Fiki yang ditaksir oleh Vanca, diam diam juga menyukai A...