Part 21 : Bintang paling indah

407 56 0
                                    

Suasana ruangan yang tadinya ramai seketika menjadi sepi karna temen-temen un1ty sudah pada pulang kecuali Fajri yang masih menemani ku di rumah sakit. Vanca juga masih menemanin ku disini, katanya sih pengen nginap tapi aku melarangnya karna takut nantinya dia ikutan sakit, lagi pula disini juga tidak ada tempat tidur untuknya.

"Banyak-banyak istirahat ya Al, jangan sampai kayak gini lagi" ucap Fajri sambil memegang tangan ku.

Aku tersenyum kemudian berkata "Iya Ji, ini cuma kecapean biasa aja kok"

"Kecapean biasa apanya sampai pingsan kayak gitu, bikin gue khawatir aja" ujar pria yang dari tadi terus memegang tangan ku. "Pokoknya mulai hari ini gue bakalan jagain lo terus. Gue enggak mau sampai lo pingsan kayak gini lg" lanjutnya.

"Iya-iya"

Aku menatap ke arah Vanca yang sedang duduk sambil memaikan handphone dengan wajah yang di tekuk seperti orang yang baru saja putus cinta. Entah kenapa teman ku yang satu itu hobby banget ngegalau, entah apa yang di galaukan padahalkan dia jomblo. Karna melihat ku senyum-senyum sendiri jadinya Fajri ikut-ikutan melihat ke arah Vanca kemudian tertawa dan meledek Vanca.

"Masam mulu tuh muka kayak jeruk nipis"

"Diam, jangan bising. Gue lagi galau" ucap Vanca yang masih menatap layar handphonenya

"Hobby kok ngegalau, hobby tuh yang bermanfaat ngapa, miara tuyul misalnya" ucap Fajri yang masih terus tertawa

"Gak usah ketawa, lo tuh enggak punya bakat ngelucu !!" Ucap Vanca sambil menatap sinis Fajri "Si Fiki kemana sih, heran deh gue sama itu anak kok hobby banget ngilang" lanjutnya lagi.

Baru saja Vanca selesai menggerutu soal Fiki yang suka menghilang tanpa kabar, seseorang membuka dan masuk ke ruangan ku. Awalnya Vanca tampak gembira, karna dia kira orang yang datang adalah Fiki, rupanya yang datang mas Abi dan Ayah. Fajri dan Vanca segerah menyapa dan menyalami mas Abi dan Ayah ku.

"Alana kok belum istirahat nak ?" Tanya Ayah sambil membelai rambut ku

"Bentar lagi yah. Ayah kok kesini lagi ? Kenapa enggak tidur dirumah aja ?"

"Enggak papa, Ayah pengen disini nemenin kamu"

Orang yang dari tadi sibuk dicari oleh Vanca, masuk secara tiba-tiba ke ruangan ku. Fiki datang membawa beberapa kantong makanan dan buah untuk ku. Satu persatu orang yang berada di ruangan di sapa dan di salami olehnya.

"Dari mana Fik ? Kok malam banget datangnya ?" Tanya Vanca.

"Dari mes, ketiduran tadi" jawab Fiki yang kini sudah duduk di sebelah mas Abi.

"Kok chat gue enggak di balas ?" Tanya Vanca lagi

"Ya kan gue tidur, gimana mau ngebalas"

Vanca hanya diam setelah mendengar jawaban Fiki. Aku tau Vanca pasti kesal dengan jawaban Fiki yang menyebalkan tapi dia ada benarnya juga, gimana mau di balas coba kan dia lagi tidur.

***

Karna hari sudah semakin larut jadi Vanca meminta Fiki untuk mengantarnya pulang karna dia tidak membawa kendaraan tetapi karna sedang keasikan bermain PES jadinya Fiki tidak menghiraukan apa yang Vanca ucapkan.

"Iss budek banget sih" Desis Vanca "Fik, antar gue pulangg" Ucap Vanca dengan nada yang lebih kerass

"Apaan ?" tanya Fiki yang masih fokus bermain PES

"Antar gue pulang" jawab Vanca dengan nada kesal

"Entar deh, lagi seru nih atau lo ikut Aji aja, Aji kan mau pulang juga tuh"

Un1ty : Antar Cinta & Persahabatan [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang