Malam semakin larut, anak-anak yang lainnya juga sudah pada tidur di tenda masing-masing. Tapi aku masih belum bisa tidur karna suara dengkur Vanca dan Mila yang saling bersautan hingga akhirnya aku memutuskan untuk keluar dari tenda dan duduk di depan api unggun yang masih menyala.
"Ya Allah, gimana gue mau istirahat coba kalo Vanca sama Mila tidurnya kayak kodok gitu" Ucap ku sendiri sambil membenamkan wajah diantara kedua kaki yang aku tekuk.
Mungkin karna cukup lelah dan mengantuk, jadi aku sempat hampir tertidur namun tiba-tiba dari belakang ada yang menutup tubuh ku menggunakan jaket hingga membuat ku terkejut dan tersadar.
"Ehh, lo Fik" Ucap ku kepada orang tersebut
"Ngapain malam-malam duduk sendirian ? Kok belum tidur?" Tanya Fiki yang kini sudah duduk disebelah ku
"Gimana gue bisa tidur kalo Vanca dan Mila lagi paduan suara di dalam tenda" Ucap ku sambil menggosok kedua telapak tangan ku.
Fiki tertawa kemudian bertanya "Mau tidur di tenda gue aja enggak ? Entar gue bangunin kak Shandy supaya dia pindah tenda"
"Enggak usah deh Fik, kasian kak Shandy udah tidur masa di bangunin" Jawab ku "Terus lo sendiri kenapa belum tidur ?" Lanjut ku lagi
"Belum bisa tidur juga" Jawab Fiki sambil menatap langit
Aku kembali menenggelamkan wajah ku di antara dua kaki yang aku tekuk. Ku pejamkan mata ku dan mencoba untuk tidur. Melihat ku yang tidur dalam posisi tersebut, Fiki merangkul ku kemudian pelan-pelan mendorong kepala ku untuk bersender di pundaknya.
"Supaya lo lebih nyaman dan lebih enak tidurnya" Ucapnya sambil membelai rambut ku.
Karna sudah mengantuk jadi aku tidak terlalu menghiraukan apa yang dia ucapkan. Dia terus membelai rambut ku hingga aku benar-benar tertidur pulas.
***
Tengah malam kak Shandy terbangun dan melihat Fiki tidak ada disebelahnya sehingga membuatnya memutuskan untuk keluar dari tenda.
"Woii Fiki, ngapain lo disitu ? Jaga api unggun ? Enggak akan ilang itu api unggun" Ucap kak Shandy yang baru saja keluar dari tenda
"Jangan bising, Alana lagi tidur" Ucap Fiki dengan nada pelan.
"Kok Alana tidur di luar ?" Tanya kak Shandy yang berdiri tegak di samping Fiki
"Mila sama Vanca tidurnya bising jadinya dia enggak bisa tidur di dalam" Jawab Fiki
"Ceilah, modus amat lu ya. Mencari kesempatan dalam kesempitan. Memang buaya favorit gue banget dah lu" Goda kak Shandy kepada adik bungsunya.
"Udah sana lo masuk tenda, jangan bising. Entar Alan bangun" Ucap Fiki dengan hati-hati
"Pindahin Alana ke tenda gih, kasian dia tidur kayak gitu. Di luar juga dingin" Perintah kak Shandy
"Terus lo tidur mana ?" Tanya Fiki
"Tidur di tenda juga lah, di sebelah Alana" Jawab kak Shandy sambil memainkan alisnya
"Enak aja, gue tampol jadi hokage lo" Ucap Fiki dengan wajah sinis
Kak Shandy tertawa kemudian berkata "Gue gampang lah tidur dimana aja, nyelit di tenda Fenly sama soni juga bisa"
Melihat aku yang sudah tertidur pulas membuat Fiki tidak tega untuk membangunkan ku sehingga dengan terpaksa dia harus menggendong ku masuk ke dalam tenda. Setelah menyelimuti dan memastikan aku tidak kedinginan, dia keluar dan menutup tenda agar angin malam tidak masuk ke dalam tenda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Un1ty : Antar Cinta & Persahabatan [END] ✓
Teen FictionAlana dan Vanca adalah dua orang sahabat yang sedang berliburan di Korea. Di korea mereka bertemu Fajri, Fiki dan temen-temen lainnya. Dalam waktu singkat Alana berhasil menaklukan hati Fajri. Fiki yang ditaksir oleh Vanca, diam diam juga menyukai A...