Bab 03 ✓

36.6K 2.4K 161
                                    

__
Hallo! Like dan komentar jangan lupa yaa, itu sangat berharga banget bagi saya 💙

Happy Reading, semoga suka dan terhibur :)
___

***

Mengenakan setelan terbaik yang ia miliki, Ana siap untuk menjalani interview.
Mengingat perusahaan yang ia kunjungi nanti ialah perusahaan besar, mungkin saja baby sitter di sana adalah lulusan kebidanan atau keperawatan oelh sebab itu setidaknya ia meninggalkan kesan yang baik dari segi penampilan.

Setelah hampir satu jam melakukan sesi tanya jawab disertai sedikit obrolan ringan akhirnya Ana keluar dengan bernapas lega. Semoga saja sifat dan sikapnya tadi tidak kurang ajar, karena ia yakin perusahaan ini lebih mementingkan sifat dan sikap, karena skill bisa dilatih seiring berjalannya waktu.

Ana memutuskan untuk pulang, karena pihak perusahaan akan mengonfirmasi lagi informasi lebih lanjut.

"Mau hujan lagi," gumamnya. Wajar saja sekarang sedang musim hujan.

Ia menunggu ojol yang akan mengantarnya pulang. Jika saja ia punya pacar atau suami mungkin ada yang akan mengantar dan menjemputnya.

Selama ia menikah dulu 'pun Ana tidak pernah diantar atau dijemput mantan suaminya itu. Wajar saja, Ana adalah istri kedua dari pria yang sangat mencintai istrinya.

Mencintai istrinya? Kenapa menikah lagi dengan Ana?

Jawabannya ialah, cari saja sendiri, Ana malas untuk mengingat masa lalunya itu.

Ojol yang ditunggu-tunggu Ana akhirnya tiba.

"Bang, mampir ke pasar dulu," ucap Ana sambil memasang helm yang dikasi abang ojol itu.

Abang ojol mengangguk lalu tersenyum.

Mata Ana membulat, senyuman ojol itu indah bagaikan permen kapas yang ingin selalu Ana makan.

Gila! Ganteng banget! pekik batin Ana.

Biar status Ana seorang jendong begini, ia juga merupakan wanita Perijapan (PEnikmat pRIa BerwaJAh tamPAN).

Ana tersenyum simpul. "Bang, jadi langganan ojekku aja, mau gak?" tanya Ana.

"Apa, Kak?" tanya ojol tersebut maklum menggunakan helm saat berkendaraan membuat kita menjadi tunarungu atau biasa disebut tuli.

"Jadi langganan ojek saya, mau enggak?" ulangnya.

"Baru tiga bulan, Kak," jawab abang ojol itu.

Ana tertawa dalam hati, GGB a.k.a Ganteng-ganteng Budek.

"Iye Bang, terserah orang ganteng aje," ujar Ana cekikikan.

Setelah mereka sampai di parkiran, Ana melepaskan helmnya. "Tadi tuh saya tanyak, Abang mau gak jadi ojol langganan saya?"

Ojol ganteng itu menggaruk kepalanya yang terbalut helm. "Boleh, Kak, mana nomer hpnya?" ujarnya.

Ana mengulum senyum. Yes! Pancingannya kena.

"Nomer WA aja ya, Bang?"

Ojol ganteng itu mengangguk lalu memberikan ponselnya.

Dengan lihai Ana memasukkan nomor ponselnya.

"Saya kasi nama Ana, Bang." Ana mengembalikan ponsel ojol tersebut.

"Iya, Kak, nama saya Ardi," ujarnya.

"Abang mau ikut belanja atau nunggu?" tanya Ana.

"Saya tunggu sini aja, Kak," ucap Ardi.

"Yah, pupus harapan," gumam Ana.

CIUMAN (Cinta Untuk MANTAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang