Bab 28✓

19.9K 1.2K 40
                                    

Hei! Kengen enggak? Berapa hari saya ngilang ya?

Hehe sebelum baca, vote dan komentar yaa😘 Mon maap gengs typo bertehamburan :v

Happy reading, semoga suka :)

***

"Hah?!"

Teriakan terkejut itu sontak membuat Retno memurus dadanya kaget. "Kaget saya."

"Serius, Mbak?" tanya Qori tak percaya. Bukan apa, Dion baru saja menjabat menjadi CEO dan sudah digantikan lagi dengan Kevin yang tidak jelas asal usulnya itu? Jelaslah Qori tidak percaya dan tidak terima.

"Gak pernah seserius ini," jawab Retno.

"Emang pak Dion ke mana?" tanya Qori lagi.

"Kurang tau juga."

"Terus, pak Kevin tuh siapanya keluarga Vazquez?" tanya Qori lagi, jangan salahkan jiwa kekepoan milik Qori meningkat. Apalagi mengenai CEO kesayangannya, Dion. "Maksudnya kok bisa gitu tiba-tiba gantiin."

"Ah iya tuh! Pak Kevin siapanya keluarga Vazquez? Kalau pengganti tuh kan harusnya anak yang punya perusahaan atau enggak sodaraan deh, tapi kan pak Justin cuma punya satu anak laki-laki, gimane tuh?" ucap salah satu pegawai yang juga menyerukan pendapatnya.

"Atau sepupunya?" imbuh yang lain.

"Apa jangan-jangan pak Dion anak pungut yah? Karena anak yang asli balik, anak yang palsu ngilang, terus jabatan pak Dion sebagai anak palsu diturunin?" Sambung menyambung sampai jauh.

Temannya yang lain menyentil bibir karyawan tadi. "Mulutnya kebiasaan! Kedengeran pak Justin mampus lu!"

"Yah kan gue cuma ngasi opini doang," katanya kesal.

"Nah, jawab Mbak. Udah digosipin tuh!" seru Qorina.

Retno berdecak kesal. "Ck! Saya enggak tau. Udah jangan gosip lagi, kalian bubar sana entar dimarahi bu Alana!" usir Retno.

Qori mendesah. "Yah, Mbak Retno enggak asik!" kesalnya.

Para pegawai pun bubar dengan desahan kurang puas dengan jawaban Retno. Tapi tetap saja mereka masih menyerukan opininya masing-masing mengenai kemunculan pengganti sementara Dion itu.

***

"Gimana? Dapet enggak infonya?" tanya Bela yang sedari tadi berada di Baby's Day.

Qori mendesah lelah. "Dapet, tapi cuma dikit."

"Apa?"

"Ada pegawai baru, yah bukan pegawai sih lebih tepatnya pengganti pak Dion. Namanya Kevin, pak Kevin." jelas Qori lalu mendesah lagi. "Ah, Mbak Retno enggak asik, masa ngasi tau cuma seupil doang! Kan gue makin penasaran."

"Tanya Ana gih, kan dia asisten pak Dion," usul Bela.

"Astaga! Tumben otak lo encer dari gue? Kayanya kebetulan doang, gue lagi pusing mikirin pak Dion makanya rada-rada beku."

Qori mengeluarkan ponselnya, ia mencari nama Ana di kontaknya.

"Na, lu di mane?"

"Di toilet nih, kenapa?" tanya Ana.

"Ngapain lu di toilet?"

"Lu lagi ngelawak, Jin? Lu pikir ngapain lagi gue di sini? Ya buang aer lah, yakali masak aer dalem toilet." kata Ana di seberang sana.

"Sini lu, gue mau interogasi!"

"Interogasi apa? Gue lagi mode senggol bacok jangan macem-macem!"

CIUMAN (Cinta Untuk MANTAN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang