14. Pergi dan Kembali

1.4K 205 13
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Dua hari yang lalu, saat Rama penuh dengan perasaan was-was yang menggerogoti hati dan pikirannya. Hari di mana Rama lagi-lagi menyaksikan orang yang dia sayang pergi meninggalkannya.

“Lo nggak berubah, ya. Tetap bertingkah sesuka lo.” Oka, pria itu mengusap ujung bibirnya yang berdarah akibat pukulan keras dari Rama.

“Di mana kak Esther?” Rama bertanya dengan tatapan matanya yang tajam, seolah belum puas karena telah menghajar cowok di depannya itu.

“RAMA STOP!”

Rama menoleh dengan cepat ketika mendengar suara kakaknya. Esther, berdiri di depan tiga orang pria berpakaian rapih dengan jas hitam membalut tubuh mereka.

“Kak ...” Suara Rama terdengar lirih saat melihat gurat wajah khawatir Esther.

“Kakak nggak pernah dipaksa siapapun untuk ke sini. Kakak datang sendiri Rama. Berhenti melukai orang lain!” ucap Esther.

Rama hendak melangkahkan kakinya untuk mendekat ke arah Esther. Namun, saat melihat ketiga pria di belakang Esther melangkah maju hingga berdiri di depan kakaknya, membuat Rama menghentikan niatnya karena takut kalau mereka melukai Esther.

“Kakak pengin pulang, Ram.”

“Ayo! Rama ke sini emang mau ajak Kakak pulang—”

“Bukan ke tempat yang sekarang, Rama!”

Rama menatap bingung Esther yang tertunduk. Gadis itu memilin roknya sambil menggigit bawah bibirnya. Sampai Rama tidak menyangka kalau Esther mengucapkan kalimat yang Rama takutkan selama ini. “Kakak mau pulang ke rumah lama kita. Tempat di mana kita dibesarkan.”

“NGGAK! KAKAK NGGAK BOLEH KE SANA!”

Esther tersentak mendengar teriakan Rama. Gadis dengan wajah polos tanpa make-up itu menatap sendu adik kandungnya. Esther tahu Rama pasti tidak suka dengan keputusannya ini. Esther terpaksa. Esther pun sebenarnya enggan untuk kembali ke tempat yang sudah lama ia sebut sebagai neraka.

NEIGHBORHOOD [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang