18. Kemelut

1.3K 187 6
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Taman. Pilihan yang monoton untuk dijadikan lokasi piknik oleh sebagian orang. Tempat yang didominasi oleh tumbuh-tumbuhan itu dipilih Rama untuk berpiknik ria bersama Piony.

Sebenarnya Piony masih belum mengerti. Rama hanya tak sengaja menjatuhkan bahan makanan yang akan Piony sulap menjadi santapan lezat. Cowok itu malah mengajak Piony piknik dengan alasan sebagai bentuk ganti rugi atas perbuatannya itu.

Saat ini, Piony sedang duduk di atas karpet yang Rama pinjam dari Yudi.

Piony memperhatikan Rama yang sedang memarkirkan sepeda, dan setelahnya ia mendekat ke arah Piony sembari menenteng rantang.

“Anjir, antik banget nih rantang,” kekeh Piony. “Nggak nyangka gue lo punya barang kayak gini.”

“Ini gue pinjam, kok,” balas Rama sambil duduk di atas tikar yang sama dengan Piony.

“Nggak modal banget lo, sumpah. Sepeda, karpet, rantang, semuanya lo pinjam. Jangan-jangan isi rantangnya lo pinjam sama mereka juga, ya?” Mereka yang Piony maksud adalah Yudi dan Jaka.

Rama menunjukkan deretan giginya sambil tertawa renyah, dan tangannya membuka rantang antik itu di hadapan Piony. Seketika Piony melongo melihat isi rantang tersebut yang hampa. “Ini kita mau makan angin, Ram?” gumam Piony. “Kok kosong?”

“Nanti gue isi sama mie ayam,” celetuk Rama. “Gue nggak ada bahan masakan di rumah. Makan mie ayam aja nggak pa-pa, kan?”

“Iya, nggak pa-pa. Tapi ngomong-ngomong, kok lo ngajak gue ke taman? Kalau cuma makan mie ayam mah mending langsung aja cari di pinggir jalan,” ucap Piony.

“Suasanya beda, Piony. Di sini lebih private, nggak deket-deketan sama orang.” Entah mengapa ucapan Rama terkesan modus bagi Piony.

“Mau kemana lo?” Piony bertanya pada Rama saat cowok itu bangkit dari duduknya sembari menenteng rantang.

“Kan tadi gue bilang mau isi mie ayam ke sini,” jawab Rama, menunjuk rantang yang ia bawa.

Piony ikut berdiri, lalu berkata, “ya, udah gue yang beli minum.”

NEIGHBORHOOD [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang