•
Hujan lebih tahu bagaimana menyenangkan hati dan juga menutupi luka seseorang.Kuharap, bahagiaku akan datang disaat hujan turun bersama denganmu disekitarku.
•
•
•"Ngapain, sih, buru-buru amat?!" dengkus Maria saat menyaksikan Piony tengah membereskan peralatan sekolahnya sambil terburu-buru.
"Mau ikut Rama fitting baju," jawab Piony tanpa menoleh.
"Lo baru jadian udah mau nikah?" Alia mendekat dengan raut wajah kaget. "Jangan buru-buru, lah! Tahan dulu! Lulus sekolah aja belum. Rama juga belum dapat kerjaan tetap."
"Jangan melantur, deh! Kakaknya Rama yang mau nikah, bukan gue!"
Piony memakai tas ranselnya, lalu merapihkan rambutnya. "Dah lah. Gue buru-buru, takut ke Sorean. Duluan ya!"
"Jangan terlalu ngebucin!" titah Maria.
"Salam untuk calon mertua lo, ya."
Piony membentuk "o" di jarinya sebagai jawaban atas ucapan Alia.
Setelah itu, Piony beranjak dari kelasnya dan berlari menuju depan sekolah.
Di depan gerbang sekolah. Rama duduk di atas motor matic-nya dengan helm hitam melekat di kepalanya. Tangan kirinya memegang helm yang mirip dengan yang ia kenakan, hanya warnanya saja yang berbeda. Sedangkan tangan kanannya tengah mengetuk-ketuk layar spedometer. Terlihat sekali kalau Rama mulai jenuh menunggu Piony.
Rama menoleh dan Piony langsung memasang senyum renyahnya.
"Jangan gitu dong, Ram, ngeliatinnya!" Bibir Piony mengerucut karena Rama menatapnya tajam.
"Kenapa lama? Katanya udah kelar lima belas menit yang lalu. Tapi kok keluarnya dua puluh menit kemudian?" kata Rama terdengar dingin.
"Maaf deh maaf. Tadi tuh dicengin sama teman-teman pas mau keluar kelas."
"Dicengin apa? Pasti bawa-bawa nama aku, ya?" tebak Rama sambil mengulurkan helm merah pada Piony.
Piony terkekeh ringan sambil mengambil helm itu, lalu mengenakannya. "Ya gitu, deh. Udah yuk! Nanti keburu Sore."
Piony naik ke motor Rama sambil memegang pundak cowok itu. Beberapa pasang mata teman-temannya sempat melirik ke arah pasangan baru SMA Angkasa itu.
Baru saja dua hari kabar tentang hubungan Rama dan Piony beredar seantero sekolah. Piony sudah mempunyai grup chat yang isinya haters ia semua.
"Hoi pasangam bucin!"
Rama dan Piony serentak menoleh ke kanan. Kepala Arfan menyembul dari dalam mobilnya sambil melambaikan tangannya pada Rama dan Piony.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEIGHBORHOOD [ END ]
Jugendliteratur... Piony tidak menyangka kalau kepindahannya ke apartemen barunya, membuat Piony menjadi dekat dengan Rama-cowok yang tidak Piony suka. Sampai suatu hari, Piony tidak menduga saat mendapati Rama sedang berkelahi. Padahal, semua orang di sekolah ta...