20. Jatuh Hati.

1.3K 174 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Pertandingan basket antar SMA sederajat akhirnya tiba. Anggota basket SMA Angkasa tengah bersiap-siap untuk pertandingan mereka melawan SMA Antariksa.

Rama terlihat sedang melepas seragamnya dan menggantinya dengan kaus tim basket SMA Angkasa. Mata cowok itu menatap ke depan, namun pikirannya melayang entah kemana.

“Ram?” panggil Sergi, berbisik, “kok, si anak baru belum keliatan, ya.” Sergi datang dan memecahkan lamunan Rama.

Rama menutup lokernya sambil menggedikkan bahunya. “Mana gue tahu,” balasnya singkat.

“Lagian Pak Sigit ngapain, sih, pilih dia jadi center. Lihat aja dia nggak ada dedikasinya buat tim kita. Harusnya dia sadar dong punya peran penting di tim ini. Jadi, jangan sampai telat, lah,” gerutu Sergi.

“Kok lo marah-marah sama gue?” Rama menatap Sergi datar. Cowok itu kini tengah mengikat tali sepatunya sambil duduk di bangku depan loker.

Sergi ikut duduk di sebelah Rama. “Gue marah sama si anak baru, Arfan.”

“Kan orangnya nggak ada.”

“Makanya gue nyari dia. Pengin gua tendang pantatnya. Seenaknya dia sama tim kita!” seru Sergi. Cowok itu terlihat mengepalkan tangannya dan menepuknya ke telapak tangan kirinya.

“Ya, lo tungguin aja,” kata Rama. Sejujurnya ia tidak peduli dengan Arfan, bahkan dengan pertandingan ini. Jika bukan karena Sam dan temannya yang lain, Rama pasti sudah mengundurkan diri dan fokus untuk menyelamatkan Esther.

Rama jadi ingat dengan tawaran kerja sama Oka untuk menyelamatkan kakaknya itu. Semuanya benar-benar tak pernah Rama duga. Oka yang menawarkan diri tanpa Rama pinta. Oka bahkan membocorkan semua yang akan dilakukan Haris. Rama sempat berpikir, mungkin Oka tidak benar-benar jahat.

Meski Rama dan Oka belum menyusun rencana yang terperinci. Mereka yakin kalau nasib baik memihak pada mereka. Meski begitu, Oka memperingatkan Rama untuk berhati-hati.

NEIGHBORHOOD [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang