26. Kembali

1K 153 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pukulan keras melayang sempurna ke wajah Oka. Ia bahkan belum bersiap untuk melakukan apa pun, tapi anak buah Tora lebih cepat dari yang Oka kira.

"Jangan Anda pikir saya tidak tahu, kalau kalian berniat mengacaukan pernikahan ini." Tora terlihat berjongkok di depan Oka. Tangannya memegang dagu Oka, lalu menepis wajahnya dengan keras. "Sampah!"

Salah satu pengawal Tora mengangkat kerah baju Oka hingga membuat tubuh Oka terangkat. Hampir saja wajah Oka kembali dihantam, jika Sam tidak cepat menarik dan melayangkan pukulan ke arah pengawal Tora itu.

Tunggu! Sam?

"Lo nggak pa-pa, Ka?" Jargo menghampiri Oka dan memandang miris temannya itu. "Kok bisa sih, lo tiba-tiba dihajar begini?"

Oka mengusap sudut bibirnya yang berdarah. Ia sendiri kurang ingat detail kejadiannya. Setelah Haris pergi ke kamar Esther, Tora mendekat ke arah Oka lalu tanpa mengucap apa pun langsung menampar Oka. Bahkan Oka belum bertanya apa pun saat pengawal Tora tiba-tiba menghajarnya dengan beringas.

"Ng-ngak ada waktu buat ceritain sem-semuanya. Yang jelas, ki-ta udah salah nge-remin Tora. Mungkin gerak-gerik kita se-lama ini udah kebaca oleh Ha-ris ataupun Tora," kata Oka sambil menahan sakit disekejur tubuhnya.

"Ka, lo nggak pa-"

Bugh.

Seluruh pasang mata menatap ke arah meja prasmanan yang kini ambruk akibat tertindih oleh seseorang. Ia terlempar setelah bertengkar dengan salah satu pengawal Tora. Melihat pocket square yang tersemat di saku jas orang itu membuat Oka dan Jargo naik pitam.

"WOI!" Jargo maju terlebih dahulu. Ia bergabung bersama Sam, Malik, sergi, serta Arfan yang sedang melayangkang pukulan ke siapa pun di hadapan mereka.

Oka meringis menahan nyeri di perutnya. Ia menatap kekacauan di hadapannya. Teman-temannya tengah berjuang melawan anak buah Haris dan Tora. Namun, tak lama kemudian, mata Oka menyipit ke arah Sam, Malik, Sergi, dan Arfan. Ngapain mereka di sini? Oh, shit! Mereka nggak tahu siapa lawan mereka.

NEIGHBORHOOD [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang