"Bumi ini luas, dan kita bertemu. Ini takdir buruk apa baik?"
-PASUTRI GAJE-
🌻🌻🌻
"Harus yaa, Bun kita pindah?"
"Yaa haruslah."
"Tapi kenapa? Kita udah bangkrut yaa Bun?"
Lisa menghentikan kegiataan memasukkan baju kedalam koper.
"Kalau ngomong itu di telaah dulu," ucap Lisa, "daripada kamu ngoceh terus mending kamu bantuin Bunda."
Zean mengangguk saja, tapi ia masih berdiam diri disana, memperhatikan Lisa yang kerepotan.
Sekali lagi Lisa menghentikan kegiataannya, ia menatap anaknya ini aneh, "kenapa masih berdiri disitu? Katanya mau bantuin."
"Ini aku lagi bantuin kok Bun."
"Bantu apa?"
"Bantu doa," ucap Zean polos.
Lisa tak segan memukul tubuh anaknya itu dengan tas nya. Sepertinya otak anaknya ini perlu dibenturkan agar lebih pintar sedikit.
"Sakit Bunda. Jahat banget sih sama anak kandung sendiri," rengek Zean.
"Zean kamu mau nama kamu di coret di kartu keluarga sekarang juga?" tanya Lisa terdengar ancaman yang serius.
"Coret pakai apa Bun? Polpen? Spidol? Krayon? Atau Pensil?"
Lisa habis kesabaran menghadapi tingkah laku anaknya ini.
"ZEAN! KELUAR DARI RUMAH BUNDA SEKARANG!"
Zean masih bisa terkekeh, "kan kita emang mau pindah, Bun."
"ZEAN!!!"
Zean tertawa puas sudah menggoda Bundanya yang cantik jelita itu, dengan kecepatan lari yang ia punya, Zean keluar dari kamar Lisa sebelum Bundanya itu akan membuat benda-benda di sekitar melayang.
Lisa membalikkan badannya, melihat aksi kocar-kacir lari Zean, perempuan berusia tiga puluhan itu, mengelus dadanya berulangkali.
"Dosa apa punya anak kayak dia."
***
Mungkin sudah menjadi sifat manusia tidak pernah merasa puas. Zean tidak mengerti lagi atas keputusan kepindahan Papa dan Bunda nya itu yang secara dadakan. Zean pikir rumah baru nya ini akan jauh lebih kecil dari rumah yang sebelumnya ternyata jauh lebih besar. Di setiap jalan yang Zean lalui, Zean selalu melihat rumah-rumah megah yang berdiri kokoh. Orang kaya semua.
"Selamat datang, Tuan, Nyonya."
"Terimah kasih Asri," Jawab Irwan Papanya Zean dengan ramah.
"Pah, Bun, Zean mau keliling komplek dulu yaa."
"Iyaa, hati-hati tersesat," ucap Irwan.
"Tenang aja Pah, gak bakal tersesat, kalau tersesat kan tinggal telpon aja lagi."
"Yaudah sana pergi," seru Lisa.
"Bunda ngusir nih, masih dendam sama yang tadi."
"Zean udah, jangan buat Bunda kamu ini marah," tegur Irwan.
"Yaudah kalau gitu Zean pergi dulu, assalamualaikum."
Setelah menyalimi kedua orang tuanya, Zean pergi. Dia akan mengelilingi komplek ini dengan jalan kaki, sambil menikmati udara sore.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI GAJE [SUDAH TERBIT]
Teen FictionMasih SMA udah NIKAH! Bukan karena di JODOHKAN. Bukan karena kecelakaan saat PACARAN. Tapi karena saling CINTA. ••• "Yaudah kalau gitu kita pacaran aja," putus Jubaidah enteng. "Gue gak mau pacaran sama lo! Gak sudi!" "Katanya lo suka gue, lo cin...