"Kalau anak muda udah kenal cinta, KELAR!"
-PASUTRI GAJE-
🌻🌻🌻
"MENIKAH!"syok Lisa, ia tersedak dengan makanannya sendiri, buru-buru ia mengambil minum. Ia menatap anak satu-satunya ini tak percaya.
"Kamu hamilin Bella?" tanya Irwan tak tenang.
"Astaghfirullah, Papa kok ngomongnya buruk banget, gak boleh Pah, ingat dosa ingat umur." Seru Zean.
"Terus ngapain kamu nikahi Bella? Kalian pacaran? Kok Bella bisa mau pacaran sama kamu? Kamu pelet dia yaa? Dukun mana yang kamu datangi?" tanya Lisa bertubi-tubi.
Zean tersedak, ia minum mengikuti gerakan Bundannya, "gak percayaan amat sih sama anak sendiri, Bunda gak percaya sama kekuatan ganteng nya Zean, Bella sama Zean itu benar-benar jatuh cinta, ta ta ta. Tanpa bantuan dukun tapi doa."
"Halahh Bunda gak percaya," ejek Lisa.
"Jadi kamu mau menikah beneran dengan Bella?" tanya Irwan kembali ke topik awal.
Zean mengangguk mantap, "serius seribu persen."
"Dosa nge prank orang tua kamu tahu kan!?" Lisa masih pada ketidakpercayaannya.
Zean mengelus dadanya, memang susah membuat Bundanya mau percaya dengannya. Dosa apa Zean dengan Bunda nya yang cantik jelita itu.
"Zean gak punya chanel youtube buat apa nge prank Bunda sama Papa. Zean serius, sumpah deh."
"Kenapa kamu mau nikah sama Bella?" tanya Irwan.
"Karena cinta," balas Zean enteng.
"Cinta mata lu ketarak, bucin anak gue ternyata," seru Lisa, yang langsung mendaptkan singkutan dari Irwan, memberi isyarat untuk berhenti mengejek Zean.
Irwan menatap Zean, Irwan tahu anak nya ini serius dalam berbicara. Hanya saja mereka kaget atas ucapan Zean yang begitu dadakan. Di pagi-bagi buta lagi, gimana gak kaget.
"Kenapa kamu memutuskan menikah sekarang? Bosan jalanin masa muda kamu?" tanya Irwan.
"Zean itu mau nikah sama Bella bukan mau pacaran, Zean gak mau nabung dosa banyak-banyak, Zean pernah denger guru agama bilang kalau pacaran itu sama saja berzina daripada pacaran mending nikah, zina nya gak dosa tapi dapat pahala, yakan?" jelas Zean gamblang.
"Kamu bisa nafkahi Bella?"
Zean mengangguk yakin, "Zean ada usaha cafe deket sekolah kita kok terus Zean udah beli apartemen, buat Zean tinggal sama Bella."
"Kapan kamu punya cafe dan punya apartemen baru? Kok Bunda gak tahu?" heran Lisa. Ia kaget.
"Satu tahun yang lalu, sengaja aku rahasiain,"terang Zean, "jadi gimana nih Bun Pah, ijinin kan Zean sama Bella jadi suami istri?"
Irwan menatap anaknya itu, ia mengangguk, "Papa setuju."
"Eh, Mas, kamu kok iyain gimana kalau Bella terlantar?"
"Gak mungkin sayang kan Zean punya usaha sendiri terus ada kita yang bakal tolong," jeda Irwan lima detik, "Zean bener, daripada pacaran mending nikah aja."
Zean senang bukan main, Papanya ini selalu satu pikiran dengannya, berbeda dengan Bundanya yang selalu beda pandang dengannya.
"Tuh Bun, Papa aja restuin Bunda restuin juga kan? Gak baik loh Bun gak turutin perintah suami," ucap Zean.
Lisa melempar roti tawar ke wajah Zean, "Bunda mau ke arisan aja, rumah ini penghuninya pada gila." Lisa berdiri meninggalkan ruang makan.
Zean memekik kegirangan meski Bundanya tidak mengatakan secara gamblang tapi arti senyum singkat dari Bundanya itu sudah cukup membuktikan kalau Bundanya setuju.
"JUBAIDAH I'M COMMING. YUHU ISTRI SAH GUE!" teriak Zean terlalu kegirangan.
Irwan yang melihat aksi Zean seperti itu terkekeh ia seperti Lisa istrinya waktu muda dulu.
***
"Bella mau nikah sama Zean."
Hening. Kedua orang yang ada di depan Bella menatap tak berkedip.
Bella menelan air liurnya susah payah, "Bella serius."
"Kamu mau uji kesehetan jantung Mama yaa?" Laras mulai membuka suara.
Bella menggeleng, ia tahu kedua orang tuanya pasti akan bereaksi seperti ini. Tapi mau gimana lagi Bella memang pengen nikah sama Zean.
"Kenapa?" tanya Agus tegas. Wajar Agus berprofesi seorang tentara, ia jarang pulang karena harus tugas di luar kota terus.
"Karena cinta," seperti jawaban Zean maka Bella juga mengatakan demikian. Apa adanya dengan polos.
Laras merasa udara di ruang keluarganya sekarang sangat sedikit, ia susah menemukan oksigen, "cinta gak bisa bikin kamu kenyang Bella."
"Bella tahu, tapi Bella serius Mah, Pah, Bella pengen berumah tangga."
"Kamu yakin mau nikah di usia muda? Kamu masih sekolah kamu baru aja naik ke kelas tiga. Gak takut sekolah kamu terganggu?" tanya Agus. Ia menatap anak kesayangannya itu.
"Bella gak takut, Bella yakin kok bisa hadapi itu sama-sama. Bella sama Zean mau dewasa."
"Tapi kenapa harus dadakan seperti ini?" tanya Laras, mencoba tenang, pikirannya sudah negatif thingking.
"Zean ajakin nya dadakan. Tenang aja Bella gak hamil kok Mah, Pah, Bella emang pengen nikah itu aja."
"Kamu gak mau pikir lagi?" tanya Agus.
"Bella sudah yakin."
"Apa yang membuat kamu suka sama Zean?" tanya Laras.
Bukannya apa. Laras hanya takut saja jika Bella menikah diusia muda Bella tidak bisa berpikir dewasa dalam mengambil keputusan, terlebih lagi kalau sudah nikah kalau ada masalah, Laras takut anaknya belum cukup dewasa untuk menyelesaikan masalah. Laras tahu Zean anaknya baik, bahkan jauh sebelum Bella mengatakan ingin menikah muda dengan Zean, Laras dan Lisa sudah berencana akan menjodohkan anak mereka itu, tapi bukan untuk sekarang, nanti, jika keduanya sudah selesai sekolah dan kuliah bisa kerja. Tapi sekarang? Laras seperti dihadirkan mimpi buruk dan baik secara bersamaan.
"Kegoblokan Zean, kesarapan Zean, buat Bella jatuh cinta. Zean satu-satunya orang yang menjalani hidup seperti permainan ular tangga kalau gagal yaa putar lagi aja dadunya dan jalan lagi sampai di petak kotak seratus. Lebih dari itu, Bella yakin dibalik itu semua Zean masih mempunyai sifat dewasa nya dalam berpikir."
"Kamu tahu menikah bukan untuk sepasang manusia yang saling cinta, tapi lebih dari itu. Jangan ambil keputusan dengan tergesa," ucap Agus.
"Bella tahu kok Pah, Bella yakin dan tidak akan menyesal dengan keputusan Bella kali ini," jeda Bella beberapa detik, "Bella mohon, restuin Bella nikah sama Zean yaa." Pinta Bella seperti anak kecil meminta dibelikan es krim.
Laras dan Agus serempak menghela napas berat mereka. Apa yang sedang dikatakan anaknya ini? Apa yang sesang dipikirkan anaknya ini? Emang yaa kalau anak muda udah kenal cinta, lupa segalanya bahkan berakhir fatal menjadi gila. Agus dan Laras tak mengerti lagi tentang percintaan di zaman sekarang. Rumit.
🌻🌻🌻
25.03.20Hayoo siapa yang greget sama nih cerita? Hehe
Nah loh udah masuk inti judul, Ucup ama Jubaidah udah mau nikah nih... Gimana perasaan kalian?
Jangan lupa kasih vote sama komennya yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI GAJE [SUDAH TERBIT]
Fiksi RemajaMasih SMA udah NIKAH! Bukan karena di JODOHKAN. Bukan karena kecelakaan saat PACARAN. Tapi karena saling CINTA. ••• "Yaudah kalau gitu kita pacaran aja," putus Jubaidah enteng. "Gue gak mau pacaran sama lo! Gak sudi!" "Katanya lo suka gue, lo cin...