Bianglala

8.2K 694 32
                                    

"Sehari saja tidak bertengkar. Itu mustahil."

-PASUTRI GAJE-

🌻🌻🌻

Zean tidak bisa menghindar dari serangan singa betina, cabe-cabean, apalah itu, yang jelas Zean tidak bisa kabur dari yang namanya Bianglala.

Bahkan di perpustakaan sekalipun Bianglala itu tetap mengikuti.

"Bebeb tumben ke perpustakaan, dapat hidayah apa?"

"Bukan urusan lo Bianglala."

"Nama aku Bianca beb, bukan Bianglala," ucap Bianca.

Zean ingin membalas lagi, tapi tidak jadi, saat ia melihat Bella musuh buyutannya ada di depannya sekarang sedang membaca buku, sumpah gak asik banget jadi Bella. Tapi Zean ingin membuat Bella merasa risih dan terganggu terus, satu ide gila muncul di pikiran Zean.

Zean segera menatap Bianca, tangan Zean menyentuh pipi Bianca, lelaki itu tersenyum sangat manis, membuat Binaca yang doyan ngomong jadi mendadak membisu.

"Kan panggilan Bianglala panggilan sayang dari gue buat lo."

Blushh...

Pipi Bianca langsung merona merah, Zean yang melihat itu ingin sekali tertawa mengatai Bianca sekarang, kalau gadis itu baperan sekali. Setelah puas membuat Binca terdiam, Zean kembalikan posisi tubuhnya, ia berpura-pura membaca buku sesekali matanya melirik Bella yang tetap saja berusaha fokus membaca buku disana.

***

Bella menghela napas gusarnya, makan di kantinnya diganggu oleh dua makhluk kasat mata tapi seperti setan. Bella tidak mengerti kenapa ada manusia seperti Zean dan Bianca.

Lelaki ini sepertinya sengaja menguji kesabaran Bella.

"Can, gue ke kelas duluan yaa."

Bella berdiri dari kursinya, matanya sudah jengah melihat tingkah Zean dan Bianca yang sok banget, yang lebay, alay, pokokmya bikin jijik di mata Bella.

Cantika hanya mengangguk saja lagipula gadis itu lebih tahu tentang apa yang terjadi, Zean sengaja melakukan itu demi membuat Bella merasa risih atas tingkahnya, lelaki itu memang suka menggangu hidup Bella.

Lihatlah setelah Bella keluar dari kantin, Zean juga segera berdiri dari kursinya.

"Loh kamu mau kemana Beb?"

"Bab Beb Bab Beb, gue bukan Bebeb lo yaa, ngaca deh lo, tuh bulu mata palsu mau copot. Udah gue mau balik ke kelas, jangan lupa bayar tuh makanan gue yaaa, Bianglala."

Bianca mengerucutkan bibirnya, selalu saja seperti ini, sampai sekarang Bianca tidak tahu kenapa Zean selalu saja bersikap demikian padanya. Cantika merasa kasihan sekaligus iba melihat Bianca seperti itu.

Cantika mengulum senyumnya. Mau ketawa iba, gak ketawa batin tersiksa. Cantika memutuskan ketawa.

"Ngapain lo ketawa kek gitu," kesal Bianca ia melempar kentang goreng ke arah Cantika.

***

Bel pulang terdengar menjuru keseluruh kelas. Bella keluar duluan, kebiasaan baru lagi. Biasanya Bella akan menunggu sekolah sepi baru pulang, karena ia tidak ingin jadi pusat perhatian, tapi sekarang pulang dengan ikut berdesakan menjadi rutinitasnya setiap hari semenjak Zean ada dalam hidupnya.

PASUTRI GAJE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang