Hai-hai, aku kembali sebentar, mumpung ada waktu buat nulis nih, hehe.
Masih ada yang nungguin Ucup sama Jubaidah gak nih?
Happy Reading😘❤
🌻🌻🌻
Hari ini mereka berdua bangun pagi-pagi sekali. Ini semua karena rencana mereka berdua akan merenovasi apartemen mereka dengan suasana baru. Dan atas intruksi Bella, mereka akan bersih-bersih apartemen dulu, karena semenjak Bella tidak ada di apartemen, apartemen itu sangat tidak terurus.
Bella sibuk menata barang-barang yang ada di dapur, mencuci pakaian, sedangkan Zean sibuk dengan membersihkan kamar, ruang tengah, seluruh ruangan yang ada di apartemen ini Zean lakukan, ini kali pertama Zean melakukannya, padahal bila disuruh Bundannya Zean ogah banget bersih-bersih kamarnya, tapi sekarang hanya sekali suruh Zean langsung mengangguk girang, kalau urusan cinta emang beda.
Zean mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat, terdengar suara helaan napas berat dari Zean, lelaki itu menatap sekelilingnya yang sudah ia sapu dan pel semuanya, capek juga ternyata.
Begitupula dengan Bella ia mengelap keringat yang bercucuran di dahi dan disekitaran wajahnya, Bella kembali masuk ke dalam setelah menjemur pakaian di blakon apartemen. Bella menatap Zean tersenyum kecil, lelaki itu memakain kaus oblong warna putih dan celana pendek bermotif kotak-kotak hitam putih seperti papan catur, rambut lelaki itu acak-acakan dan sedikit basah karena keringat, bukannya tambah jelek penampilan Zean sekarang malah tambah semakin ganteng sekali. Dengan cepat Bella menggelengkan kepalanya, apa yang sudah ia pikirkan barusan.
"Ngapain lo bengong disitu?" tanya Zean.
Bella tersadar, ia mengerjapkan matanya berulangkali, ia menatap Zean, masih dengan muka begonya.
"Lo terpesona sama bentuk tubuh gue wajah gue yang eksotis ini?" tanya Zean dengan menyunggingkan senyumnya.
Bella kembali pada kesadarannya. Ia menatap keranjang yang ia pegang sekarang, dan itu terlintas begitu saja. Bella melempar keranjang itu ke arah Zean dan tepat sasaran ke arah dada Zean, membuat lelaki itu meringis kesakitan.
"Pedenya ketinggian pak!" Bella menjulurkan ilatnya sebagai tanda ia ingin mengajak perang mulut lagi.
"Sakit bego!" beo Zean. Lelaki itu menatap langkah Bella yang berjalan santai ke dapur tanpa mempedulikan Zean yang sudah berkoar.
"Jubaidah budek!"
"Jubaidah tuli!"
"Woi Jubaidah!" geram Zean saat Bella tak merespon sama sekali, gadis itu malah sibuk di dapur entah melakukan apa, Zean tak tahu.
Zean menghampiri Bella, ia menghempaskan tubuhnya di atas kursi tempat meja makan ia terus memperhatikan gerak gerik Bella yang sangat sibuk tapi juga cekatan dalam melakukan sesuatu. Memang istri idaman.
"Kalau suami ngomong itu di jawab. Jangan diem bebek kayak gini. Lo kan bukan bebek," seru Zean ia memancing agar Bella mau membalas omongannya.
"Wah jangan-jangan gue salah istri lagi, jangan-jangan istri gue tertukar kayak di sinetron." Zean terus saja bicara.
Zean menatap tak percaya Bella masih diam tak merespon, "kalau suami ajak ngomong itu di sahut di ladenin, kalau ngomong aja gak di ladenin gimana nasib malam pertama gue nanti." Ucap Zean dengan nada suara yang mendramatisir keadaan.
Dan perkataan itu sukses mendapat tatapan dari Bella, Zean tersenyum senang, gadis itu menghampirinya membawa sepiring yang diatasnya ada sebuah kue dan secangkir air putih.
KAMU SEDANG MEMBACA
PASUTRI GAJE [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilMasih SMA udah NIKAH! Bukan karena di JODOHKAN. Bukan karena kecelakaan saat PACARAN. Tapi karena saling CINTA. ••• "Yaudah kalau gitu kita pacaran aja," putus Jubaidah enteng. "Gue gak mau pacaran sama lo! Gak sudi!" "Katanya lo suka gue, lo cin...