Pengkhianatan yang Manis

5.3K 427 19
                                    

"Mana bisa gue satu atap dengan orang yang masih dikejar oleh masa lalunya."

-PASUTRI GAJE-

🌻🌻🌻

Pengkhianatan yang sempurna. Orang ketiga itu ada diantara kita, dan aku dengan bijak mempersilahkannya. Memberikan bab khusus kisah yang isinya hanya kau dan dia saja. Terlihat sempurna dari punya kita. Tutup saja buku kita, akhiri dengan bagian pengkhianatan, biarkan saja menggantung, tak perlu diselesaikan dengan kata maaf. Bila bertemu tak usah ulangi lagi tegur sapa. Cukup berlalu begitu saja seperti kita sering berselisih dengan orang asing dijalan. Dan kamu akan memenuhi kandidat orang asing yang pernah singgah dihati.

Gita menghela napas gusarnya, selembar kertas yang ia temukan tergeletak begitu saja di lantai, itu tulisan lama, di tiga tahun yang lalu. Kalimat itu pasti ditulis bertepatan dengan kejadian dimana semuanya menjadi renggang. Antara Zean, Gita, dan Galih.

Gita menatap Zean, lelaki itu tidak pernah menatapnya, mengajaknya bicara, di awal dia datang.

"Gue udah lukain lo yaa?"

"Gue minta maaf yaa Zean."

Zean tersenyum sinis saat mendengarnya.

"Kita bisa kan kembali seperti awal? Perasaan lo masih sama kan?"

Zean mengangguk, "iya, perasaan gue masih sama, rasa suka. Tapi itu bukan buat lo lagi."

"Bella?" tebak Gita getir.

"Gue gak mau tempat ini didatangi lo lagi, lo bisa pergi?" tanya Zean nadanya sangat tidak bersahabat.

"Dulu lo bilang tempat ini akan menjadi milik kita, menjadi tempat buat kita baca santai, membuat kata melahirkan kalimat. Tapi sepertinya ucapan itu sudah tidak berlaku lagi sekarang, yaa?"

Zean menatap Gita dengan jengah, "lo mau coba buat gue ingat masa lalu yaa?"

Gita menggeleng, "bukan itu tujuan gue, tujuan gue kembali itu karena gue sadar, di ruang hati gue masih ada nama lo."

Zean tersenyum sinis, lalu membuang muka, tak menatap Gita lagi, "simpan baik-baik cinta basi lo itu."

"Cerita kita yang dulu itu sudah lama berlalu, kenapa kita tak mencoba menyatu lagi?" tanya Gita, terdengar mencoba memperbaiki.

"Zean..." lirih Gita.

"Gue mau kita seperti dulu," lanjut Gita.

"Lo bisa pergi Git," ucap Zean dingin, tanpa ia menatap lawan bicaranya.

Gita menghela napas gusarnya, Gita memutar badan Zean, membuat wajah Zean agar mau berhadapan dengannya. Zean menatap datar diantara dua bola mata manik hitam teduh milik gadis itu. Sedangkan mata Gita sudah mulai berkaca-kaca. Gadis itu sepertinya rindu akan tatapan lelaki yang ada dihadapannya sekarang.

"Untuk terakhir kalinya," ucap Gita  lirih.

Zean tak mengerti, dia hanya diam.

Cup...

Zean langsung bungkam. Ia tak menyangka Gita akan mencium bibirnya tanpa persetujuannya. Entah kenapa Zean tak punya pikiran untuk melepaskan ciuman itu.

Hingga suara isak tangis dari seseorang menghentikan keduanya berciuman. Zean menatap panik pada Bella.

Bella menuruni tangga dengan tergesa. Hancur? Tentu saja. Gadis mana yang tidak sesak perasaannya saat lelaki yang ia cintai mengkhianatinya. Ini pengkhianatan yang manis.

PASUTRI GAJE [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang