TUJUH BELAS

2.3K 342 34
                                    

*Griya Multi Persada Coorp*

Rapat mengenai persiapan pembangunan hotel dengan apartemen di kota Lumpia, berjalan lama dan berat. Apalagi proses perijinan baru dimulai. Semula si Bos akan mendirikan hotel-apartemen di kota Bekasi. Tapi semuanya berubah dalam hitungan satu minggu.

Andra, sekertaris Reyga berulang kali melihat jam di ponselnya. Mereka sudah rapat dari pukul 08.30 pagi. Mendekati jam makan siang, belum ada tanda-tanda akan break. Selain dia lapar, jam makan siang juga digunakan dirinya untuk menyapa istri dan Keano, putranya yang baru berusia satu tahun.

Terpaksa Andra mengirimkan pesan ke si Bos.

"Pak Rey, mohon ijin saya sudah mengirimkan e-mail ke Bapak. Semua informasi tentang Mbak Aurora Annisaputri sudah saya kirim."

Reyga membuka Iphone. Wajahnya berseri setelah membaca sekilas kiriman Andra.

"Oke... Jadi 1 bulan ke depan, saya minta progress perijinan mendirikan bangunan. Pak Rudi, PIC beri laporan saya setiap pekan. Target kita dalam  enam bulan, apartemen baru kita sudah berdiri megah. Pastikan lokasinya tidak jauh dari kampus dan juga dengan pusat kota. Konsep kita masih seperti hotel apartemen kita sebelumnya. One stop facilities.

Kita akan buat di lantai dasar sampai lantai 3 adalah pusat perbelanjaan, klinik dan juga hiburan. Lantai 4 sampai lantai 8 adalah apartemen. Lantai 9 sampai 14, adalah hotel. Lantai 15 hall dan ruang meeting. Lantai 16 khusus tempat Gym dan kolam renang. Restoran di rooftop lantai 17. Tolong pastikan dari lantai paling atas, kita bisa melihat view suasana kota Semarang yang indah, terutama malam hari. Pak Rudi saya berikan wewenang untuk segera membentuk tim. Besok pagi nama-nama personil sudah dikirim ke saya. Ada pertanyaan?"

Seorang perempuan cantik berkacamata yang menjadi kepala bagian keuangan, mengangkat jari.

"Ya, Ms Clarisa... ?"

"Maaf Pak, keputusan ini terkesan mendadak. Padahal tiga bulan terakhir kita sudah survey lahan dan mulai mengurus syarat perijinan di kota Bekasi."

"Baik.. Saya minta kerjasama dari kalian semua. Ini hanya masalah pengalihan investasi dan prioritas. Jika proyek ini berhasil, maka kita memiliki prospek baru di Jawa Tengah. Setelah proyek ini selesai, kita akan membangun kembali apartemen di Bekasi yang tertunda."

Suasana ruangan berubah sedikit riuh. Beberapa sekertaris dari divisi marketing dan juga divisi perencanaan yang notabene perempuan single, mulai saling berbisik. Bukan rahasia lagi jika dinding bisa berbicara. Hampir semua pengagum si Bos patah hati, begitu mengetahui saat ini si Bos sedang jatuh cinta. Sepertinya perempuan beruntung itulah yang akan dihadiahi apartemen baru oleh si Bos.

"Oke rapat siang ini saya tutup. Silahkan semua istirahat makan siang, kecuali Pak Andra.  Terimakasih. Wassalaamu'alaikum."

Satu persatu karyawan meninggalkan ruang rapat dan Andra yang siang itu tampil klimis dengan kemeja biru, tetap setia menemani si Bos.

"Dra, temani saya makan siang di Lotus Resto."

"Siap Bos."

Mereka berdua berjalan keluar menuju lift.

***

*Lotus Resto*

Reyga menyantap makan siang, sambil melihat foto-foto di galeri. Di dalam mobil, ia sudah membaca file kiriman Andra dan berniat mendiskusikannya setelah makan siang.

Sekertaris kepercayaan Reyga ini, ikut menikmati makan siang sekaligus memperhatikan tingkah Bosnya. Sepekan terakhir ini si Bos banyak tersenyum. Catatan lainnya adalah Bos Reyga tidak pernah lagi terlihat menggandeng perempuan lain, sejak putus dengan model cantik bernama Vannya tiga bulan lalu.

AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang