"Pulang sama siapa lo sa?" Tanya erika pada salsa sambil berjalan menuju ke parkiran.
"Entahlah, aku naik taksi aja"
"Kok naik taksi si? bareng gue sama intan aja deh ya" ucapnya khawatir pada salsa
"Nggak usah rik" salsa menolak lalu merogoh rogoh tasnya melihat hp yang berdering.
Drrtt...Drrtt
"Halo" Sapaan salsa membuat kedua sahabatnya berkerut dahi
"Dimana sekarang?"
"Diparkiran sama temen temen"
"Tungguin, kita pulang bareng aja"
Tutt
"Siapa sa?" kata intan kepo
"Kak ferdi, kenapa?" ucapan salsa membuat erika kaget.
"Kak ferdi?" sambil melotot pada salsa
"Iya, ehh jangan salting dong rik santai aja elahh"
"Hehe iya" erika tersenyum kikuk.
Tak lama ferdi datang
"Hai girls" sambil melambai tanganya. Salsa dkk hanya menoleh ke belakang dan membalas dengan senyuman saja.
"Disapa kok malah diem sih" katanya kesal.
"Erika malu kak soalnya" jawab intan keceplosan
Pukk
Pukulan kecil erika mendarat di pundak intan.
"Paan si tan, sapa juga yang salting" ucapnya kesal pada intan karena mulutnya gabisa dijaga.
"Kan emang iya, apa lagi tadi pas salsa bilang itu telfon dari kak ferdi kamunya langsung sal-- mmpphh mphhhh" Belum selesai intan berbicara erika sudah membekap mulut intan supaya diam
Melihat kelakuan erika dan intan, ferdi dan salsa hanya diam melihat tak lupa mengeluarkan tawanya yang membuat erika nelepas bekapannya.
"Huuhh huhhh huhh, paan sih rik main bekap bekap aja, kalau mau nyulik intan tu ya ditempat sepi, kalo rame gini ya banyak yang tau" omelan intan membuat ferdi dan salsa kembali tertawa
"Gausa ketawa!" bentak erika kesal dengan wajah blushnya.
"Cie wajahnya udah kaya cabe cabean merah, pasti panas yaa" goda intan lagi membuat erika geram padanya.
"Udah udah jangan digodain lagi, kasian" kata ferdi sambil tertawa kecil melihat tingkah laku erika.
"Ishh udah ah yuk pulang" sambil menyeret tangan intan memasuki mobil erika.
"Duluan ya salsa kak ferr" Teriak intan membuat salsa dan kakaknya menggelengkan kepala.
"Temen kamu seru juga ya dek" sambil berjalan ke arah mobilnya.
"Bukan temen lagi kak" jawabnya santai
"Lohh? kok?" ferdi bingung karena salsa tak menganggap erika dan intan temannya
"Iya bukan temen lagi, mereka udah kuanggap sebagai sahabat selebihnya seperti saudaraku, cuma mereka yang selalu dengerin keluh kesah aku kak" ucapnya membuat kakaknya terharu. Walaupun kenal baru 3 bulan salsa sudah menganggap kedua sahabatnya itu seperti keluarganya sendiri.
"Adik kakak emang pinter cari sahabat, kamu gak salah pilih dek" berkata tanpa melihat adiknya karena ferdi sedang menyetir mobil.
"Yaiyalah salsa gitu lohh wleee" ucap salsa sambil menjulurkan lidahnya pada ferdi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA
Teen FictionBagaimana rasanya melihat orang yang kita sayang lebih menomor satukan sahabatnya? Perempuan lagi. Sakit ngga sih? Yapasti sakit lah, bukan fisik tapi hayati. Jika kalian diposisi Salsa saat ini, apa yang kalian lalukan? Bertahan? Meninggalkan? Atau...