Tok tok tok
"Dek bangun ntar kesiangan" ucap ferdi dari balik pintu salsa.
Tak ada respon, ferdi pun masuk kamar salsa tanpa meminta izin dari empunya.
"Dek bangun napa sih" menggoyang goyangkan tubuhnya.
Kok muka ade gue pucet. Batin ferdi
Tangan ferdi pun melayang ke kening salsa mengecek suhu tubuhnya.
"Iss panas banget, dek demam ya? kayaknya lo kedinginan banget. Gue panggilin mama dulu" kata ferdi seperti khawatir.
"Maa!! maa!!" ferdi berteriak dati tangga membuat semua orang rumah yang ada didapur menatap kearahnya.
"Salsa demam ma!!"
"Demam?" laras pun langsung pergi dari dapur dan ke kamar anaknya itu.
"Ante sasa demam ma?" tanya sikecil kinara pada fira.
"Iya sayang, kita lihat ke atas yuk" ajak fira diangguki kinara
"Hiks hiks salsa takut" salsa bergumam yang masih bisa didengar dengan matanya yang masih merem.
"Salsa gak usah takut lagi ya mama disini" kata laras menggenggam tangan salsa.
Salsa membuka matanya sayu, menatap satu persatu wajah orang didalam kamarnya itu.
"Antee hiks hiks ante sakit apa hiks" kata kinara yang melihat salsa sudah membuka matanya langsung memeluknya.
"Tante gk apa apa" jawabnya melemas.
"Kamu sudah papa izinin gak masuk sekolah, istirahat yang penuh ya sayang" ucap Ariko dari samping kiri kasur salsa
"Iya pa makasih ya" jawabnya halus diangguki oleh Ariko
"Papa sama om Rafi mau pergi dulu ya, papa mau urusi surat surat kepergian kita bertiga lusa" kata Ariko membuat salsa tak bisa berkata apa apa.
Sebentar lagi ia akan jauh dari orang tuanya. Tak bisa dibayangkan karena salsa menyayangi mereka sepenuh hati dari kecil yang tak pernah meninggalkannya. Dan lusa mereka akan meninggalkan salsa dan ferdi.
"Salsa gak mau kalian pergi hikss" sendu salsa
"Salsa kan sudah gede, nanti papa mama sama om riko akan sering main kesini kok" tenang ariko.
"Pa salsa mau kalian undurin lagi ya keberangkatannya. 1 minggu lagi ya paa" rengek salsa.
"Apapun itu buat kamu sayang" lalu Ariko mengecup kening salsa.
Di lain tempat dua sejoli sahabat Salsa sedang menunggu nunggu kedatangannya. Sudah hampir masuk kelas salsa pun tak kunjung datang.
"Mana sih salsa. Masa iya mau telat lagi" dengus Erika.
"Iyanih pasti salsa telat lagi" jawab intan
Bel pun masuk dan para siswa siswi SMA Tuna Perkasa masuk kelas dan duduk ditempat masing masing.
"Beneran nggak masuk nih anak" gerutu Intan.
"Iya nih, telat apa gamasuk tuh anak ya"
"Ya mestinya gak masuk lah rik, ini loh udah mau jam istirahat yakali salsa telat sampe jam segini"
"Benrr juga sih, mungkin dihukum kali.." kata erika
"Ya udah tinggal liat nanti aja. Kurang 2 menit istirahat kok" Jawab intan.
Tingg tingg tingg
Bel istirahat pun sudah berbunyi. Semua pada pergi kekantin untuk memeberi makanan pada adik adik mereka yang ada di perutnya.
Kecuali Erika dan Intan. Mereja berdua sibuk mencari keadaan Salsa. Hingga pada akhirnya mereka bertemu Nando dan Alex di taman belakang sekolah.
"Ehh nando!" Nando yang merasa dipanggil oleh seseorang langsung menoleh keberadaan orang tersebut.
"Paan?" jawabnya seperti malas.
"Salsa mana?" kata intan membuat nando mengangkat satu alisnya.
"Lahh, emang nggak sama kalian ya?" jawab nando santai.
"Elahh...kalau sama kita ya ngapain kita dari tadi cari cari salsa nandoo" ucap Intan sambil melipat tangannya didada.
"Kemana yaa?" Tanya nando.
"Ngapain tanya balik. Kita kan tanya kamu terus kamu tanya kita terus kita harus tanya siapa lagi??" balas erika menggerutu.
"Eh bentar bentar, kalian kok cuma berdua? Ferdi mana?" tanya intan membuat Erika menoleh padanya.
"Tau tuh ferdi gamasuk" jawab alex.
"Ish lo tu ya ndo. Udah punya pacar, pacarnya gaada gakhawatir apasi? Coba aja kalau amanda langsung sett sett kaya Spiderman." ucap erika lalu meninggalkan mereka ditaman itu.
"Ehh erika tungguinn!!" teriak intan yang juga ditinggal erika.
Salsa sama Ferdi nggak masuk secara bersamaan? Kemana mereka? Apa iya aku lebih khawatir sama Amanda dari pada Salsa yang jelas jelas tulus cinta padaku?. Batin Nando.
"Gue pergi dulu ya lex" Sambil mengeluarkan kunci mobilnya dari kesak celana seragamnya. "Rumah salsa" jawab nando
"Ngapain? gue ikut ya" usul alex.
"Terserah" Lalu mereka pergi dari sekolah tanpa meminta izin pada BK. Ya mereka kabur dari pelajaran alias bolos pelajaran.
Sesampainya dirumah salsa. Nando mengetuk pintu rumah salsa beberapa kali dan dibuka oleh mama salsa.
"Ada apa kalian kesini?" tanya laras membuat nando bingung.
"Tante, salsanya ada?" Pertanyaan nando hanya dibalas anggukan saja.
Tante Laras gak biasanya kayak gini sama gue. Batin nando.
"Kalian bolos?" tanya Laras.
"Iya tante, Nando khawatir sama salsa. Dan juga ferdi gak pergi ke sekolah. Kemana mereka tante?" tanya nando membuat laras memutar bolanya malas.
"Masuk dulu. Kamu langsung kekamar salsa" Pinta Laras.
Nando dan alex pun masuk kedalam. Nando langsung bergegas menuju kamar Salsa sedangkan alex menunggu di ruang tamu.
Tok tok tok
Nando mengetuk pintu berwarna pink soft kamar salsa berkali kali. Tak ada jawaban dari empunya, Nando memberanikan diri masuk kedalam kamar itu. Dan melihat kekasihnya berbaring dengan dibalut selimut.
"Salsa..." lirihnya dan berjalan kearah kasur salsa.
"Kamu sakit? kok dikompres?" tanyanya sendiri. Lalu nando memegang kening salsa dan merasakan suhu badan salsa yang panas itu.
Salsa yang merasa ada yang memegang keningnya terbangun.
"Nando.." lirihnya.
"Eh kebangun ya? maaf ya ganggu kamu tidur" salsa yang tadinya berbaring segera merubah posisi tidurnya menjadi duduk dan dibantu nando.
"Gapapa ndo, aku udah baikan kok" kata salsa.
"Beneran? tapi kamu masih panas" ucap nando seperti khawatir.
"Iya nando" dengan tersenyum hangat pada nando.
Sedangkan diruangan lain rumah salsa.
"Lohh kakak siapa??" tanya kinara.
"Hai kakak namanya kak alex teman kak nando dan kak ferdi" alex memperkenalkan diri.
"Kok bisa ada disini?" tanyanya lagi.
"Iya kakak nganterin kak nando buat liat kak salsa" kata kata alex membuat kinara tak bisa menahan emosinya dan langsung berlari ke arah kamar salsa.
TBC...
JAN LUPA VOMENT
SEE YOU NEXT TIME
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA
Teen FictionBagaimana rasanya melihat orang yang kita sayang lebih menomor satukan sahabatnya? Perempuan lagi. Sakit ngga sih? Yapasti sakit lah, bukan fisik tapi hayati. Jika kalian diposisi Salsa saat ini, apa yang kalian lalukan? Bertahan? Meninggalkan? Atau...