“Kepedihan didalam Hidup, itu merupakan Suatu Kelebihan yg akan Membuatmu Bahagia❥.”
||
||
||
||
||🌸SALSA🌸
"Silahkan diminum dulu" Ucap Fira membawa nampan berisi dua gelas jus jeruk di ruang tamu.
"Terimakasih" Ucap pria paruh baya yang umurnya sekitaran umur Ariko, 42 tahun.
"Jadi begini, alasan saya kesini ingin membicarakan tentang hak warisan kedua putra dan putri pak Ariko. Juga tentang perusahaan di London. Apa putra dan putri pak Ari ada?" Tanya pria tersebut diangguki oleh fira
"Sebentar, saya panggilkan dulu" lalu beranjak menaiki tangga memuju kamar ferdi setelah itu kamar salsa.
Fira turun terlebih dahulu. Disusul dengan ferdi dan salsa dibelakangnya. Lalu duduk di sofa ruang tamu itu.
"Perkenalkan saya Joniatus Ardian salah satu pengacara kepercayaan Alm.Pak Ariko" seraya menjabat tangannya dan diterima oleh ferdi dan salsa.
"Saya disini akan memberitahu masalah hak warisan yang sudah ditentukan mediang. Dan juga ingin membicarakan masalah perusahaan" Katanya diangguki oleh ferdi dan salsa. Fira hanya berdiam diri ditempatnya.
"Hak warisan rumah akan menjadi milik kalian seutuhnya. Tidak ada pembagian tanah atau semacamnya. Dan tentang perusahaan, Pak Ariko sudah berunding dengan Bu Laras, Pak Rafli juga dengan Saya" Pengacara tersebut menjeda kalimatnya.
"Perusahaan akan dibagi menjadi 3 saham. Saham pertama untuk Ferdi Ariko, kedua untuk Salsa Nabila Ariko dan ketiga Istri pak Rafli untuk menghidupi satu anak tunggalnya. Saham akan dibagi sama rata. Dan setelah Kepala perusahaan wafat, disini tertulis bahwa, Ferdi Ariko, Salsa Nabila Ariko dan Fira Ariko harus mengambil alih perusahaan tersebut. Jadi, saya mohon persetujuannya" Lanjut pengacara tersebut.
Salsa, ferdi dan fira menoleh bersamaan. Menatap satu persatu wajah yang berada disitu. Tak ada jawaban.
"Saya mengerti. Tapi, perusahaan harus segera mempunyai Kepala perusahaan baru. Dan yang akan menjadi Kepala perusahaan baru disini tertera nama Ferdi Ariko. Saya berharap Anda sekaligus tanggung jawab perusahaan baru bersedia menerima tawaran dan segera melaksanakan tugas.
Saya juga mengerti umur Salsa yang belum melampaui batasnya. Jadi disini salsa diperbolehkan untuk tidak sesegera mungkin menanggung jawabi pekerjaannya. Dan pekerjaannya akan ditanggung karyawan kepercayaan pak Ariko hanya untuk sementara.
Saya juga berharap ibu Fira Ariko juga menyetujui hal ini dan ikut serta mengambil alih pekerjaan pak Rafli" Kalimat terakhir yang membuat tegang fira.
Tanpa jawaban pun pengacara itu mengangkat pembicaraannya lagi. "Baik, saya memberi kalian waktu untuk berfikir lebih lanjut. Telfon saya jika kalian sudah merasa siap dan saya akan kembali dengan senang hati ke rumah ini. Saya permisi dulu. Terimakasih" Ucapnya santun lalu meninggalkan rumah itu.
"Gimana ini. Tante gamau tinggalin Kinara. Tante takut gak bisa ngehandel pekerjaan rafli dan tante takut gak bisa pulang lagi" Ujar fira setelah pengacara tersebut hilang dari bilik pintu.
"Tante, Ferdi mau ambil alih pekerjaan papa. Dan kita berdua harus kesana segera karena kalau tidak, bisa jadi kemungkinan banyak hal hal yang tidak kita inginkan terjadi. Dan pasti papa, mama, om rafli bakalan kecewa" Jawab ferdi tegas.
"Tapi nanti kinara gimana" Suara fira khawatir.
"Tante lupa ya? Disini kan ada tantenya kinar tante" Sahut salsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA
Teen FictionBagaimana rasanya melihat orang yang kita sayang lebih menomor satukan sahabatnya? Perempuan lagi. Sakit ngga sih? Yapasti sakit lah, bukan fisik tapi hayati. Jika kalian diposisi Salsa saat ini, apa yang kalian lalukan? Bertahan? Meninggalkan? Atau...