Dunia ini hanya milik orang berani! Berani menghadapi kehidupan, berani melangkah, berani mengalami kekecewaan, dan berani mengalami kesendirian.
||
||
||
||
||~SALSA~
Salsa menoleh kearah pintu yang terdengar beberapa ketukan. Melihat satu buah kertas yang diselipkan oleh seseorang entah siapa. Penasaran akan isinya. Ia berjalan kearah kertas itu lalu membawanya ketempat tidurnya lagi.
Mengambil satu bantalnya yang ditaruh di atas kakinya yang disilangkan sebagai tumpuan tangannya.
Membuka isi surat itu dan membacanya. Hingga tak terasa tetes air mata itu jatuh lagi.
Ferdi Ariko
"Maafin salsa kak, salsa buat kalian semua sedih" sambil mengusap air matanya yang jatuh.
"Mulai besok salsa akan sekolah lagi kak. Buat mama papa dan kakak!" Ucapnya dengan menegakkan punggungnya.
"Semangat salsa! kamu bisa! Buat mama dan papa gak sedih!!" ucapnya lagi dengan menyemangati dirinya.
Salsa melihat jam yang ada di nakas dekat kasurnya itu yang menunjukkan pukul setengah delapan.
Ia meletakkan surat itu diatas nakas tersebut lalu menuju ke arah kamar mandi yang ada dikamarnya itu.
Mencuci muka, tangan, dan kaki. Serta menggosok gigi. Ritual sebelum ia menggapai alam mimpinya itu.
Setelah itu, salsa berbaring di tempat tidurnya. Membunyikan alarm terlebih dahulu. Lalu menarik selimut nya sampai dadanya. Mencoba memejamkan matanya hingga ia sampai dunia mimpinya itu.
Kring kring kring....
Suara jam alarm yang salsa pasang pun akhirnya terdengar membuat sang empu terusik karenanya. Mencari keberadaan suara tersebut dengan mata yang masih tertutup. Merasa tak menemukan benda itu, terpaksa salsa membuka matanya dan meraih jam beker yang ada di nakas nya lalu mematikan jamnya.
Jam sudah menunjukkan ke angka 05.30 pas.
Salsa berdiam sebentat sambil melihat langit langit atapnya."Semangat salsa! hari pertama sekolah tanpa penyemangat!!" Gumamnya sendiri dengan mengangkat tangan kanannya yang mengepal.
Lalu beranjak dari kasurnya, merapikan dan setelah itu melakukan ritual mandinya.
Seusai mandi, salsa melihat wajahnya dari cermin. Memoles sedikit bedak bayi di wajahnya. Lalu tersenyum memantulkan wajah periangnya seperti dulu lagi.
Mengambil ranselnya yang sudah diisi buku pelajaran hari itu juga. Dan...membuka pintu kamarnya perlahan.
Ceklek
Menatap kamar kakaknya yang masih tertutup itu dan mengalihkan pandangannya kebawah. Terlihat nampan berisi nasi, sup, dan satu gelas susu putih. Ya, semalam ia tak makan. Langsung tidur tanpa memikirkan perutnya yang keroncongan itu.
Sudahlah, lupakan. Salsa berjalan ke arah meja makan. Terlihat sudah ada Fira dan Nara disitu. Nara yang asik dengan bonekanya yang dipangku dan Fira yang sepertinya memasak sesuatu.
"Pagi..." sapa hangat salsa.
Nara yang asik dengan bonekanya itu menoleh kesalsa dengan wajah gembiranya. Menaruh bonekanya dimeja makan itu dan berlari ke arah salsa. Tak lupa juga fira yang sedang memasak saat itu mematikan kompornya.
"Antee...!!" sorak nara lalu memeluk salsa.
"Antee kenapa ante dali kemalin gak kelual kamal!! Nala takutt ante kenapa napa!! Nala sedih..." cerewet sikecil itu.
"Tante cuma butuh waktu buat menyendiri sayang...kan sekarang udah enggak" sambil mengusap rambut nara halus.
"Salsa..." lirih fira lalu memeluk salsa.
"Maafin salsa tante, bikin kalian semua khawatir" ucap salsa menyesal.
"Gak papa sayang, penting kamu udah mau keluar kamar. Dan, mau pergi kesekolah?" diangguki oleh salsa. Lalu ia duduk ketempat kursi nya diikuti oleh nara belakangnya dan fira melanjutkan acara memasaknya.
Salsa melihat fira ingin sekali membantu. Karena teringat mamanya dulu sering ngomel ngomel kalau salsa bantu mamanya.
"Tante, salsa bantu ya" ucap salsa memohon.
"Emang gapapa?" tanya fira
"Gapapa lah tante. Kan salsa sehat" jawabnya lalu menuju ke arah fira dan melakukan tugas yang fira suruh.
Ferdi datang dengan tas nya. Mengernyitkan keningnya bingung. Kenapa ada dua wanita yang didapur? Satunya pake seragam lagi. Pikir ferdi.
"Sa.." lirih ferdi. Lalu salsa menoleh ke ferdidengan membawa beberapa dua piring yang sudah berisi nasi goreng itu.
"Hai kak. Maaf salsa ngerepotin kalian semua" sapa salsa lalu duduk ditempatnya. Disusul oleh fira.
"Sa kok bisa mau keluar?" tanyanya tak percaya.
"Ihh kakak apaan sih! adeknya didalem terus disuruh keluar. Udah keluar malah ditanyain kenapa mau keluar!" gerutu salsa pagi pagi
"Hahaha!!! ya kan kakak cuma tanya dekk" tawa ferdi pun lepas.
"Yakan salsa sadar, disini gak cuma salsa yang seakan akan sangat merasa kehilangan. Kita semua disini juga merasakan hal sama dan surat kakak kemaren nyadarin salsa" Jawabnya sambil menunduk kepala.
"Syukurlah dek kamu mau keluar kamar lagi" lalu ferdi memakan nasi gorengnya.
"Bareng ya kakk" sahut salsa.
"Hm" ferdi hanya berdehem lalu melanjutkan sarapan pagi nya.
Ditambah mendengarkan ocehan Kinara juga tiap pagi yang membuat mereka semua tertawa.
Disini gue laki laki. Gue harus kuat jagain semua yang ada disini. Batin ferdi sambil mengunyah makanannya.
HAII GAISS GAIIS GAISSS.....
Pendapat buat ni crita?:(
Serahdeh capekk
Bay.
Comen vote.
Thank you dah.♡♡
TBC...
Sabtu, 28 - 03 - 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA
Fiksi RemajaBagaimana rasanya melihat orang yang kita sayang lebih menomor satukan sahabatnya? Perempuan lagi. Sakit ngga sih? Yapasti sakit lah, bukan fisik tapi hayati. Jika kalian diposisi Salsa saat ini, apa yang kalian lalukan? Bertahan? Meninggalkan? Atau...