Pukul 18.30 pm
"Allahu Akbarr....berikan hamba kesabaran penuh YaTuhann..." ucap ferdi sambil mengelus dadanya dan menghembuskan nafasnya kasar.
"Bangun bangun bangun!" mengambil bantal satunya yang ada di sebelah kiri karena salsa tidur di bantal sebelah kanan.
Bukk bukkk bukkk. Ferdi memukul mukulkan bantal yang di pengang ke badan salsa.
"Shhh...Apaan sih kak!" sambil mengucek ucek matanya.
"Masih jam berapa ini kamu udah molor gak inget mandi gak inget ganti baju gak inget makan! anak perawan kok kayak gini" omel ferdi membuat salsa malas mendengarkannya. Salsa menutup kedua kupingnya lalu melanjutkan aktivitas tidurnya
"Dibilangin malah tidur lagi!"
"Bangun!" ucapnya geram sehingga tak ada cara lain. Ferdi menggelitiki tubuh salsa sehingga salsa menggeliat kesana kemari seperri ular.
"Ihhh kakak geli hahahha geli kak stopp hahaha" kata salsa sambil tertawa terbahak bahak.
"Cepet mandi terus kebawah makan kalau gamau digelitiki lagi" lalu beranjak pergi meninggalkan adiknya
"GAMAU WLEEE!!!" ferdi berbalik dan mengejar salsa
Brakk!!. Salsa masuk kekamar mandi dengan menutup pintu dengan keras lalu menguncinya.
"Awas yaa!" ancam ferdi.
•••••
"Haloo mama papa kakak jelek!!" salsa berteriak dengan suara toa nya itu
"Suaranya dikondisikan napa dek! Suara toa aja dipelihara!" ucap ferdi geram.
"Kayak kakak gak gitu aja sihh!" Lalu ferdi berdiri dari tempat duduknya menuju ke salsa. Sontak salsa berlari kesana kemari yang dikejar ferdi.
Brakkk!!. Kali ini salsa masuk kedalam kamar mandi dapur dan menutupnya kencang.
"SALSA!!!!" teriak ferdi dengan suara toanya seperti salsa.
"Udah udah, mau makan apa mau ribut aja?" mama mengalihkan pembicaraan supaya tidak ribut terus kedua anaknya.
"Sana ferdi ke tempatmu" usir laras lalu ferdi beranjak dari tempat itu dan duduk di tempatnya.
"Salsa buka" kata mama halus lembut membuat salsa luluh membukanya.
"Sudah ayo makan jangan ribut lagi, nanti aja ributnya ya" kata mama lalu menaruh kedua tangannya di pundak salsa.
Salsa duduk ditempatnya sambil mengece ferdi dengan lidah yang dikeluarlan. Dibalas dengan ferdi matanya yang melotot. Ariko hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah kedua anaknya.
Laras berdiri ingin mengambilkan nasi yang ada dimeja itu untuk suami dan anam anaknya.
"Salsa aja ma" sahut salsa
"Gausah dek, adek duduk manis aja disitu" Yaa. Kadang kadang laras memanggil salsa berubah ubah. Ferdi dan Ariko pun juga begitu.
"Mama..." rengek salsa. Lalu laras menganggukan kepalanya dan salsa mengerjakan aktivitasnya mengambil makanan untuk mama papa dan kakaknya. Tak lupa untuknya sendiri.
Salsa sudah mengisikan nasi dan lauk pauk serta sayurannya dipiring Ariko dan Laras. Saatnya untuk ferdi. Tapi salsa mengambil piringnya terlelbih dahulu.
"Kakak mana sa?" tanya ferdi pada salsa.
"Ntar napa gasabaran amat" jawabnya ketus.
"Tumben ambil banyak banget dek" tanya ariko.
KAMU SEDANG MEMBACA
SALSA
Teen FictionBagaimana rasanya melihat orang yang kita sayang lebih menomor satukan sahabatnya? Perempuan lagi. Sakit ngga sih? Yapasti sakit lah, bukan fisik tapi hayati. Jika kalian diposisi Salsa saat ini, apa yang kalian lalukan? Bertahan? Meninggalkan? Atau...