Bab 28

5.6K 225 3
                                    

"Pukul sebelas janji temu dengan Sir Franky di Perusahaan Southern, pukul empat belas rapat presentasi tentang design corak baru, pukul sembilan belas makan malam bersama dewan direksi." Aku membacakan agenda hari ini seperti biasanya "Selesai."

Peter duduk di balik mejanya sambil menandatangani beberapa dokumen. Dia masih diam saat aku selesai membaca agenda kegiatannya. Aku melangkah maju dan duduk di kursi berhadapan dengannya.

Aku melihat wajahnya saat bekerja, serius dan berbeda dengan saat dia sedang tidak menjadi Boss ku. Wajah saat menjadi Boss sedikit galak dan berwibawa. Seorang atasan memang harus memiliki wajah seperti itu agar bawahannya dapat lebih disiplin. Tapi, jika di pikir kembali, seorang Boss yang berwajah tampan, badan bagus, kaya raya, mengapa bisa menyukai orang seperti ku. Entah aku yang sedang beruntung atau dia yang tidak beruntung.

Saat sedang asyik-asyiknya melamun, Boss merapikan lembaran dokumen dan diserahkan kepadaku.

"Serahkan pada Ryan." Katanya

"Baik. Apa ada lagi yang harus di kerjakan, Boss?" Tanyaku menyertakan senyum ala sekretaris.

"Sekretaris Boss pagi-pagi buta bermesraan dengan GM di lift yang turun ke bawah." Katanya sambil bangkit dari Kursi. "Banyak yang bertanya, apa yang mereka lakukan saat di atas?"

"Kami tidak bermesraan." Protesku

"Kamu tahu ini di kantor, seharusnya kamu lebih bisa menjaga diri agar jangan sampai timbul gosip apapun dengan orang lain."

"Jadi Boss percaya gosip aku bermesraan dengan Ted?"

"Aku akan tahu setelah melihat rekaman Cctv." Peter berjalan mendekatiku

"Tidak percaya pada ku?" Tanya ku dingin

"Aku hanya ingin menunjukkan bukti kepada orang yang sembarangan menebar gosip dan memecatnya."

"Tidak perlu begitu. Aku tidak peduli dengan gosip seperti itu."

"Kalau begitu lain kali kita berciuman di lift dan sengaja memperlihatkan kepada karyawan lain."

"Kamu menyebalkan." Jawabku ketus lalu berbalik hendak pergi. Peter menahan tubuhku dengan memelukku dari belakang.

"Aku cemburu. Semua orang mengira kamu adalah pacar Teddy. Sedangkan kamu itu sebenarnya milikku." Katanya lirih. "Aku ingin membuka hubungan kita."

Ide buruk. Aku terjebak di situasi yang semakin runyam. Ted memintaku untuk memikirkan perasaan Peter jika aku ingin kembali padanya. Sedangkan aku ingin berusaha membuat Ted menghilangkan trauma dari aib masa lalunya. Apa yang harus kulakukan?

"Tidak sekarang. Aku masih ingin bekerja dengan tenang." Elak ku

Peter melepaskan pelukannya sambil menghela nafas.

Tok. Tok. Tok.

Seseorang mengetuk pintu, aku membuka pintu dan bermaksud untuk kembali ke meja kerja ku. Tapi langkah ku terhenti melihat sosok yang muncul dari balik pintu. Sosok itu tersenyum padaku, kemudian masuk. Aku masih terpaku memegang kenop pintu sambil melihatnya melangkah masuk dan menghampiri Peter. Ted menyerahkan Folder yang berisi file kepada Peter.

"Ini rancangan Design untuk rapat nanti." Kata Ted dan Peter meraih dari tangannya kemudian sekilas membuka lembaran demi lembaran. Ted sudah duduk di sofa yang terletak agak jauh di samping meja kerja Peter.

"Qwen, perbanyak ini dan jangan lupa siapkan ruangan untuk rapat nanti." Perintah nya selayak Boss ku.
Aku mengambil folder tersebut dan keluar dari ruangan. Sebelum menutup pintu, masih bisa kulihat Peter berjalan menuju sofa menghampiri Ted.

Pilihan kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang