Suara ketukan kuali milik si abang penjual mie tek-tek di hampir pertengahan malam menuju dini hari menggema mengisi keheningan komplek perumahan Elsi.
Mata Elsi yang sayu melebar saat mendengar suara itu, berniat beranjak dari kasur empuknya untuk berlari mengejar si abang mie tek-tek dan memesan seporsi mie tek-tek super pedas.
Namun, niat itu ia urungkan. Sama seperti saat tadi ibu mengajaknya pergi arisan ataupun si abang menawarkan martabak durian didapur, semua Elsi tolak dengan alasan sama. Mager.
Entah apa yang terjadi dengan dirinya. Sejak Elsi benar-benar mengistirahatkan diri di libur semester, tanpa sedikit pun tuntutan tugas atau proposal yang harus di cap rasanya badan Elsi benar-benar menempel dikasur. Enggan beranjak barang se-senti pun.
Padahal, sejujurnya. Masih banyak pekerjaan rumah yang menuntut untuk dituntaskan sebelum libur semester berakhir.
Memang, sekolah Elsi aneh. Semester satu telah berakhir namun tugas masih berdatangan. Seolah menolak para pencari nilai untuk merehatkan otaknya.
Elsi melengos saat suara keras dari si penjual mie tek-tek makin menghilang pertanda gerobak itu kian menjauh. Lagi, karna ke-magerannya Elsi terpaksa menahan nafsu.
Snack dinakas samping kasur menjadi alternatif meredam rasa kesalnya. Elsi memakan snack rasa jagung bakar itu di tengah malam, padahal ia tau pasti makanan itu tidak sehat ditambah lagi jam konsumsinya yang sama tidak sehatnya.
Elsi duduk bersandar dikepala kasur dengan tangan kiri yang sibuk menggulir timeline twitter sedangkan tangan kanan menyuap snack kemulutnya. Sesekali terkekeh saat membaca twit lucu ditengah malam.
Satu twit lucu yang Elsi rasa sangat relateable dengan kehidupannya mengundang jemarinya untuk membalas twit tersebut.
Baru saja Elsi ingin menekan tombol kirim, layarnya tiba-tiba berubah menampilkan panggilan masuk dari 'ketos'. Elsi menipiskan bibir menebak apa yang akan di titah pemuda itu kali ini.
"haloo....?" sapa Elsi pada penelpon.
"halo? Masih bangun."
"kalau udah bobo, gak gue angkat nih."
"buku biru sama siapa ya?"
"sama kak Dewa,"
"buku besar?"
"Sama kak Thia,"
"LPJ udah selesai belum?"
"belum, dikit lagi, nunggu konfirm kak Rasya dulu katanya,"
Hening. Namun panggilan masih terhubung.
".....halo?? Sa? Masih disana?"
Terdengar grasak grusuk dari speaker ponsel Elsi, lalu kembali tenang.
"hah? Apa? Tadi gue nutup jendela dulu."
"gue nanya masih disana?"
"masih lah,"
"Sa...?"
"hm? "
"Sa.......?"
"apaa?!"
"liburan gue jadi males kemana-mana, dikamar terus."
"tugas lo masih numpuk, bisa-bisanya males-malesan?"
"ck, itu makanya. Gue gak mau ngapa-ngapain, tapi banyak yang harus diapa-apain. Stress banget gue."
"yaiyalah. Gue liat lo aktif terus di wa sama ig, pasti seharian lo cuma rebahan sambil scrool cowok orang kan."
KAMU SEDANG MEMBACA
epilog
Fiksi Remajaosis cuma bikin capek? bikin kangen juga. copyright ©juicyjaem