Setelah doni pergi, raut wajah julian dan matteo kembali melembut.
Julian langsung duduk disamping tasya dan mengelus puncak kepalnya."Kenapa ga putus aja. Jomblo juga gapapa kali sweety, kakak sama matteo juga jomblo" kata julian yang entah sudah keberapa untuk membujuk tasya agar putus dengan doni.
"Ntar ae putusnya kalo aku ke korea" jawab tasya yang membuat julian bingung.
"Lo ke korea buat berobat kaya biasanya bukan buat fansign oke" kata matteo yang tau arah pembicaraan tasya.
Tasya adalah seorang kpopers dia menyukai boy grup idol monsta x lebih tepatnya salah satu member yang disukainya adalah hyungwon monsta x.
"Gua bakalan minta izin ke kakek buat fansign" kata tasya sambil memeletkan lidahnya ke matteo.
"No!!! Gua ga setuju" tolak matteo.
"Bodo amat" kata tasya santai yang membuat matteo mendengus kesal.
Setelah selesai makan dan sempat bermain game dengan matteo, tasya meminta pulang.
"Yaudah kita pulang ke rumah ya" kata julian.
"Aku mau pulang ke rumah aku kak, bukan ke rumah kakak" kata tasya
"Tapi sweety-"
"Aku gapapa kak, lagian udah biasa juga dirumah sendiri" kata tasya memotong ucapan matteo.
"Kakak bakalan nemenin kamu" kata julian dan matteo serentak.
"Ga usah kak. Ntar malem papa mama pulang kok. Tadi udah nelfon" bujuk tasya.
"Bener? Ga boong kan?" Tanya julian.
"Aku boong juga pasti ketauan kak" kata tasya sambil memutar bola matanya jengah.
"Yaudah kakak anterin pulang" kata hulian yang diangguki tasya.
Mereka bertiga pun berjalan menuju mobil dan julian mengemudikannya ke rumah tasya. Setelah mengantar tasya. Julian dan matteo pulang dengan wajah kesal karena tidak diperbolehkan menemani tasya sampai papa mama nya pulang.
Di rumah, tasya hanya menghela nafas kasar. Saat masuk rumah tasya disambut bodyguard tasya yang dikirim oleh kakeknya. Tasya hanya mengangguk. Di rumah megah itupun tasya hanya bersama beberapa pelayan wanita dan beberapa bodyguard. Bukan beberapa sih, malah ada sekitar puluhan bodyguard yang dikirim kakeknya untuk keselamatan tasya.
Tasya masuk ke dalam rumah dan mendapati pelayan dirumahnya yang tengah menata makanan di meja makan.
Lah banyak amat masaknya, tumben. Batin tasya.
"Non tasya ingin makan atau mandi dulu?" Tanya salah satu pelayan.
"Udah makan mbok tadi" kata tasya.
"Kalau begitu mbok siapkan air hangat untuk non mandi" kata pelayan tadi yang biasa dipanggil mbok darmi.
"Ga usah mbok. Entar aja mandinya. Masih mager" kata tasya.
"Tapi non, nanti ada tamu nyonya sama tuan kesini untuk makan malam bersama" kata mbok darmi.
"Tamu? Siapa mbok?" Tanya tasya heran. Karna mama papa nya jarang dirumah dan juga biasanya untuk bertemu tamu pun tidak sampai makan malam bersama.
"Mbok juga ga tau non. Cuman di kasih tau kalo harus nyiapin masakan yang banyak" kata mbok darmi yang dijawab anggukan oleh tasya.
Lanjut <><><><><>
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Teen Fiction"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...