Setelah om dan tantenya pergi. Tasya langsung mengajak julian untuk pergi ke kantor sekarang.
Skip
Setelah sampai di kantor. Tasya dan matteo mengikuti julian ke ruangannya. Semua karyawan menyapa julian dan matteo. Ada juga yang menatap sinis tasya karena tasya bisa bersama dua laki laki tampan itu.
Setelah didepan ruangan nya, sekertaris julian menghampiri nya dengan membawa sebuah dokumen dan menyerahkan nya kepada julian.
"Jadwal anda hari ini pak" kata sekertaris julian lalu menyapa matteo dan hanya menatap tasya sekilas.
"Bawakan kopi untuk saya dan mat. Kamu mau apa sweety?" Tanya julian pada tasya.
"Mau ngegame" kata tasya yang menyelonong masuk ruangan julian. Julian hanya terkekeh melihat kelakuan sepupu kesayangannya itu. Matteo yang melihat tasya masuk ruangan julian pun mengikutinya.
"Bawakan 2 kopi saja" kata julian pada sekertrisnya lalu masuk ke ruangannya.
Sekertasis julian itu pun mendengus sebal mendengar bos nya memanggil gadis tadi dengan panggilan yang mesra.
Pacarnya pak julian? Pikir rena aka sekertaris julian.
Di dalam ruangan julian. Tasya langsung mendudukkan dirinya di kursi kebesaran milik julian. Matteo hanya diam mengikuti tasya dan duduk di sofa samping meja kerja julian.
Julian yang melihat itupun tidak keberatan, dia duduk didepan tasya tepatnya di kursi yang biasanya dipakai kliennya.
Rena masuk ke dalam ruangan setelah diberi izin julian. Rena terdiam melihat tasya yang tengah asik bermain game di tempat duduk bos nya. Rena merengut sebal.
"Ini pak kopinya" kata rena setelah meletakkannya di depan julian dan matteo.
"Hm" gumam julian.
Rena pun langsung pergi dari ruangan bos nya itu dengan perasaan dongkol.
"Dingin amat kak" celetuk tasya.
"Kayak es" saut matteo.
"Ngikut ae lu" kata tasya.
"Dih, sapa juga yang ngikut. Orang gua lagi duduk" kata matteo.
"Sa ae kutil kuda" kata tasya
"Iyalah sweety" jawab matteo yang tidak nyambung sama sekali.
Julian hanya terkekeh melihat kelakuan adiknya dan sepupu kesayangannya itu.
"Sebentar lagi selesai. Kamu mau ke mana sweety?" Tanya julian pada tasya.
"Makan lah, apalgi kalo bukan itu" celetuk matteo yang membuat julian terbahak. Memang hobi tasya adalah makan, tapi anehnya tubuh tasya itu tetap kurus. Entah kemana perginya semua makanan yang dimakan tasya.
Tasya tidah marah maupun menyangkalnya. Dia malah mengangguk sambil cengar cengir.
"Kiss dulu" kata julian.
Tasya langsung beranjak dari duduknya dan mencium pipi julian yang di balas kecupan hangat didahinya.
"Sini" kata matteo sambil menyuruh tasya untuk duduk di sampingnya.
Matteo menyodorkan pipinya ke tasya.
"Mau digampar apa gimana?" Kata tasya polos yang membuat julian tertawa terbahak."Kiss sweety, masa iya digampar. Kan ga elit cowo ganteng di gampar bidadari" kata matteo dengan pede.
Tasya hanya memutar bola matanya jengah dan langsung mencium pipi matteo yang juga dibalas kecupan hangat didahinya.
Setelah selesai dengan pekerjaannya. Julian langsung membawa tasya dan matteo ke restoran.
Lanjut <><><><><>
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Fiksi Remaja"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...