"Sakit perut gue" kata tasya
"Kenapa ga ke dokter?" Tanya alex khawatir
"Udah biasa gue" kata tasya
"Kenapa bisa sakit perut?" Tanya alex
"Biasa cewe" jawab ciko dengan tajam
"Eh lo belom jawab pertanyaan gue kak, lo kenapa kesini?" Tanya tasya
"Pengen aja. Jangan lupa kalo lo pernah bilang ga akan ngelarang gue ketemu lo" kata alex
Tasya hanya mengangguk angguk, perutnya terasa makin nyeri yang membuat tasya memeluk ciko karena tidak tahan.
"Ke dokter ya?" Bujuk ciko. Tasya menggeleng
"Mommy" baby gavin menarik baju tasya. Tasya pun mengambil baby gavin ke pangkuannya.
"Kenapa hm?" Tanya tasya, tapi baby gavin malah memeluk tasya erat.
Tasya mengusap punggung baby gavin lembut.
"Biar gavin sama gue" kata alex yang ingin mengambil alih baby gavin."Gapapa" jawab tasya
"Istirahat aja ya" bujuk ciko yang diangguki tasya. Tasya pun menggendong baby gavin dan membawanya ke kamar dengan diikuti ciko dan alex. Setelah tiba di kamar, tasya menurunkan baby gavin ke ranjang dan membiarkan baby gavin bermain dengan mainannya. Ciko duduk disebelah tasya.
"Makan ya?" Tanya ciko. Tasya menggeleng.
"Belum makan?" Tanya alex
"Belum" jawab tasya.
"Kenapa ga makan?" Tanya alex
"Gapapa" jawab tasya.
"Mommy cucuuu" (mommy susu) kata baby gavin yang sudah tiduran disamping tasya dan memeluk tasya.
"Biar gue buatin" kata alex
"Emang bisa?" Tanya tasya yang membuat alex kikuk
"Biar aku aja yang buatin princess" kata ciko lalu beranjak ke dapur.
"Masih sakit?" Tanya alex
"Mendingan" jawab tasya
Alex tiba tiba duduk disamping tasya dan mengusap perut tasya yang membuat tasya terkejut. Tapi tak lama tangan alex ditepis oleh tasya.
"Kenapa?" Tanya alex
"Gapapa" kata tasya membelakangi alex dan memeluk baby gavin.
Alex menarik lengan tasya agar berhadapan dengannya. Tasya menaikkan alisnya bingung. Alex memperlihatkan dadanya yang membiru.
"Kenapa?" Tanya tasya khawatir
"Laki laki dibandara itu matteo sepupu lo? Dari matteo ini" kata alex sambil menunjuk lebam di perutnya juga.
"Kenapa? Ga mungkin ka matteo nonjok lo kalo ga ada alesannya" kata tasya
"Nyariin lo. Dia bilang kalo gue tau keberadaan lo, ya tapi lo kan ga mau ngasih tau dimana lo. Jadi gue boong, tapi malah kena tonjok" kata alex
"Sakit?" Tanya tasya yang membuat alex mengangguk.
"Princess" panggil ciko lalu menyodorkan botol susu kepada tasya yang langsung diberikan kepada baby gavin.
"Mau ke dokter?" Tanya tasya
"Ga perlu" jawab alex
"Kenapa princess, kamu sakit? Mana yang sakit?" Tanya ciko khawatir. Tasya menjelasakan tentang luka di dada dan perut alex.
"Matteo sama julian udah kayak orang gila nyari lo" kata alex
Tasya diam.
"Lo ga kasian? Mama lo sakit" kata alex yang berusaha membujuk tasya."Gue tau" lirih tasya
"Keluar!!!" Suruh tasya pada ciko dan alex
Ciko dan alex pun menurut untuk keluar dan membiarkan tasya dengan baby gavin.
Tasya mengusap pelan pipi baby gavin yang tertidur sambil masih memegang botol susunya. Tasya beranjak mengunci pintu kamarnya dan mengambil laptop.
Tasya menghubungi anak buahnya.Halo bos? ~bawahan tasya
Kondisi mereka? ~tasya
Masih sama seperti kemarin bos ~bawahan tasya
Tetep ga mau makan? ~tasya
Iya bos ~bawahan tasya
Kirim videonya sekarang ~tasya
Tasya mematikan sambungan sepihak lalu membuka file yang dikirim oleh bawahan tasya.
Tes
Tes
Air mata tasya yang sudah dibendung dalam beberapa hari pun mengalir. Tasya membungakam mulutnya sendiri agar isakannya tidak terdengar sampai luar
Lanjut <><><><><>
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Teen Fiction"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...