"MOM!!!" teriak gadis berumur 18 tahun yang bernama Syifa Kayle Parviz.
"Apasih teriak teriak" kata seorang laki laki berumur 23 tahun yang bernama gavin.
"Mom mana?" Tanya syifa
"Ga tau, ngapain nyariin mom? Minta duit?" Tanya gavin
"Gue ga miskin miskin amat kali kak" kata syifa
"Mom" panggil syifa lagi
"Mom"
"Mom"
"Mom"
"M-" belum sempat melanjutkan teriakannya, mulut syifa terlebih dulu di bekap oleh seorang remaja laki laki berumur 15 tahun.
"Ini rumah, bukan hutan" kata remaja laki laki itu yang bernama Doni Rezki Parviz.
"Baru pulang lo?" Tanya syifa pada adiknya
"Iya" jawab doni
"Mom mana?" Tanya syifa
"Mana gue tau. Emang dari lo balik dari kampus mom pergi?" Tanya doni yang diangguki syifa
"Kak gavin tumben udah di rumah aja" kata doni
"Ga ada kerjaan di kantor" kata gavin
"Lah emang dibolehin sama daddy?" Tanya syifa
"Boleh lah" kata gavin
"Enak banget lo kak. Gue jadi pengen kerja" kata doni
"Pinter dulu" ejek syifa
"Udah pinter kali" kata doni
"HALO NAK ANAKKKKKKK" teriak seorang wanita bernama tasya.
Ketiga anaknya hanya memandang mommy nya itu datar.Baru sadar gue kalo suara toa gue itu dari mommy. Batin syifa
"Mom dari mana?" Tanya doni
"Jalan jalan sama daddy kalian dong. Emangnya kayak kalian bertiga yang masih jomblo" ejek tasya pada ketiga anaknya.
Dasar emak bar bar. Batin gavin, syifa dan doni serempak.
"Daddy bawa apa?" Tanya syifa menatap alex yang menenteng beberapa plastik besar.
"Belanjaan mommy kamu" kata alex
"Busettt.... banyak amat mom" kata syifa
"Mulutnya!!!" Peringat alex yang hanya dibalas cengiran oleh syifa
Alex pun meminta maid untuk membawa belanjaan tasya ke dapur.
"Mommy ngapain beli banyak barang gitu?" Tanya gavin"Isi dikulkas abis" kata tasya sambil melirik doni
"Ehehe mommy cantik, doni cuman ngambil dikit kok... beneran!!!" Kata doni sambil memeluk lengan tasya
Tak lama alex pun mendorong anak bungsunya itu menjauhi istrinya.
"Yang boleh peluk mommy cuma daddy" kata alex sambil memeluk pinggang tasya"Ga usah lebay deh dad" kata syifa
"Iri kamu? Sana cari pacar. Apa daddy cariin?" Ejek alex pada putri satu satunya itu
"Ga usah, makasih dad. Syifa masih laku. Ga perlu dicariin sama daddy, udah banyak yang ngantri" kata syifa dengan pede.
"Besok ikut daddy ke luar kota" kata alex menatap gavin.
Gavin hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Aku!!! Aku!!! Aku!!! Ikut!!!" Kata doni dengan semangat yang dijawab tatapan maut dari tasya."Ga jadi ikut dad" kata doni mendengus
"Mom, besok kan hari minggu. Aku sama doni mau nginep rumah oma clarissa. Boleh kan mom?" Tanya syifa
"Mom sendirian di rumah dong kalo gitu" kata tasya
"Syifa, doni kalian temenin mom kalian di rumah. Minggu depan baru nginep rumah oma clarissa" titah mutlak dari alex
"Daddy mah ga asik" kata syifa sebal
"Besok mommy masakin kesukaan kalian" kata tasya menatap syifa dan doni
"Bener mom?" Tanya syifa dan doni serempak
Tasya menganggukkan kepalanya yang membuat syifa dan doni bersorak.
"Janji ya mom?" Tanya doni"Iya janji" kata tasya mengelus rambut putra bungsunya itu
Alex yang cemburu pun menarik tangan tasya dan menaruhnya di atas kepalanya.
Ketiga anaknya hanya memandang daddy mereka jengah.
Alex sangat possessive terhadap tasya. Meskipun tasya dengan ketiga anaknya, kadang alex cemburu karena kurang diperhatikan.Pengen nabok. Tapi sayangnya daddy gue. Batin syifa
Ada yang nunggu extra part ini?
Baca juga cerita baru aku ya
Vote comment juga ya
Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Teen Fiction"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...