Saat sampai di hawai, pulau indah dan terkenal itu tasya turun dari jet dan disambut senyum keibuan.
"Aunty" lirih tasya setelah memeluk lea
"Gpp princess, aunty disini. Jangan nangis" hati lea sakit melihat tasya terisak.
Bayi kecilnya ini jarang menangis."Aunty udah tau?" Tanya tasya yang diangguki lea.
"Maafin aunty princess" kata lea sambil menitikkan air matanya.
"Gpp aunty" kata tasya.
Tiba tiba tasya pingsan yang membuat lea panik dan segera memanggil suaminya liam. Dan liam pun langsung menggendong tasya ke dalam rumah megah milik lea dan liam.
Lea langsung menelfon dokter pribadinya dan menyuruh datang secepatnya.
Setelah sampai lea langsung menyeret dokter pribadinya yang juga sahabatnya itu ke dalam kamar tasya. Memang lea sudah menyiapkan keperluan tasya."Gimana keadaannya?" Tanya lea pada sahabatnya itu
"Gpp, dia cuman kecapekan. Inget dia ga boleh terlalu stress, tapi sepertinya dia ada masalah serius" kata sarah aka sahabat dan dokter pribadi lea
"Maksud lo?" Tanya lea
"Gagal ginjal" kata sarah yang membuat lea lemas dan langsung dibantu liam agar tidak limbung dan jatuh.
"Ga lucu ya rah. Ga mungkin princess gue ada penyakit kaya gitu" lirih lea
"Lo ngeraguin gue?" Tanya sarah yang membuat lea diam.
"Tapi keadaanya baik, daya tahan tubuhnya sangat kuat. Kayaknya dia telat untuk cuci darah makanya kaya gini" kata sarah
"Gue siapin ruangan khusus. Lo siapin buat dia cuci darah disini. Gue bakal bayar berapapun" kata liam yang tidak tega melihat istrinya.
"Oke lo siapin ruangannya. Besok gue bakal bawa dokter terbaik buat bantu gue nanganin tasya" kata sarah yang diangguki liam. Lea tertatih mendatangi ranjang dimana tasya tengah berbaring.
Setelah sarah pergi liam kembali mendekati lea dan mengelus kepalanya.
"Mereka ga ngasih tau aku" lirih lea"Udahlah yang penting kita usahain buat princes sembuh dulu" bujuk liam pada istrinya.
"Mom" panggil laki laki di ambang pintu yang diketahui anak dari lea dan liam yang bernama Ciko Ceza Aldric (24 tahun)
"Princess" lirih ciko setelah melihat tasya terbaring pucat di ranjang.
Lea dan liam melihat anaknya yang perlahan mendekati tasya dan menggenggam tangannya.
"Mommy tinggal keluar dulu. Kamu jagain princess" kata lea lalu keluar kamar bersama liam.Ciko langsung berbaring disebelah tasya dan menggenggam tangan tasya.
"Mana yang sakit?" Lirih ciko"Sembuh ya"
"Jangan nakutin kakak kaya gini"
Ciko terus bergumam sampai dia kelelahan sendiri lalu tertidur. Pukul 8 malam tasya sadar dari pingsannya. Tasya mengeryitkan alisnya karena kepala nya sakit. Tasya menolehkan kepalanya lalu tersenyum. Ciko yang merasa ada pergerakan pun langsung terbangun dan mendapati tasya sudah sadar dari pingsannya.
"Ada yang sakit? Bilang sama kakak!!!" Kata ciko dengan lembut
Lanjut <><><><><>
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Teen Fiction"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...