"Tasya bentar lagi jadi istri gue. Jadi lo ga usah mimpi karena tasya punya gue" kata doni.
Alex menggeram emosi.
"Gimana? Nikah sekarang? Tadinya aku mau nunggu satu jam lagi, tapi kayaknya kamu udah ngebet nikah sama aku" kata doni tersenyum manis."Don please... kita masih bisa jadi saudara!!! Ga gini kalo lo cinta sama gue. Lo cuman obsesi sama gue don!!!" Lirih tasya.
"Ga usah ngajarin aku honey!!! Aku tau beda obsesi sama cinta, tapi aku tau kalau aku cinta sama kamu!!!" Kata doni.
"Don please... gue ga mau nyakitin lo!!!" Kata tasya
"Aku juga ga mau nyakitin kamu!!! Salah kalau aku pengen kamu jadi milikku. Aku cuman punya kamu. Aku ga ada keluarga, cuman kamu yang berharga buat aku" kata doni.
"Bullshit!!!" Teriak alex
"Jangan dengerin omongan dia sayang... percaya sama papa kalau kita gapapa. Kamu pergi dari sini. Tembak aja dia" kata noah
"PAH!!!" Bentak tasya
"Aku ga bisa buat doni lebih terpuruk" kata tasya lirih
"GA!!! Kamu udah janji sama aku buat buka hati kamu sya!!! Semua keluarga kamu udah setuju!!! Aku ga bakal biarin kamu sama si brengsek itu!!!" Murka alex
Bugh
Doni berlari langsung menonjok alex membuat tasya terkejut. Tasya berlari untuk menghentikan doni agar tidak menghajar alex lagi.
"Apa apaan lo don? Udah gue bilang jangan sakitin mereka!!!" Bentak tasya lalu membantu alex.
Doni menyeret tasya kesampingnya.
"Siapa yang ngizinin kamu bantuin cowo sialan ini" kata doni tajam"Lo ga berhak larang gue don" kata tasya
"Aku berhak" kata doni
"Lepas!!!" Berontak tasya
"GAUN" teriak doni lalu salah satu bodyguard doni berlari ke atas untuk mengambil gaun pengantin yang dikenakan tasya tadi.
Sialan... harusnya gue robek tadi tuh gaun. Batin tasya.
Diam diam julian sudah melepaskan ikatan di tangan dan kaki nya dan dia juga sudah menghubungi anak buahnya.
Dikit lagi. Batin julianDoni membawa tasya ke salah satu kamar dan mengabaikan teriakan dari keluarga tasya.
"Kamu pake trus keluar biar keluarga kamu tau kalau kamu milikku" kata doni tersenyum manis.
Tasya hanya menurut. Anak buahnya sudah ada di depan dan tinggal menunggu tasya memberikan mereka aba aba. Tasya keluar kamar dengan doni.
Disana keluarganya menatap tasya sendu.
"Sya!!!" Lirih alexTasya memandang alex lalu tersenyum.
Alex menggeleng menatap tasya sendu.
Doni memeluk pinggang tasya erat membuat tasya menghela nafas kasar.Brak
Pintu di dobrak oleh anak buah tasya dan julian lalu mereka mengepung anak buah doni. Anak buah tasya langsung melepaskan ikatan pada mama,papa, ciko, matteo dan alex.
Doni memandang semua tajam.
"Kamu bener bener mau pergi dari aku?" Tanya doni tajam"Kalau aku ga bisa dapetin kamu, yang lain juga ga bisa!!!" Kata doni dengan gilanya.
Alex ingin menghajar doni dan membawa tasya ke pelukannya tapi ditahan oleh julian.
"Lo ga denger apa yang diomongin doni? Jangan gegabah" kata julian
"Biarin tasya pergi" kata clarissa
"Diam kau wanita sialan!!!" Bentak doni yang mulai kehilangan kendali itu.
Semua khawatir kalau tasya dilukai doni.
Tasya memeluk doni lalu mengelus punggungnya."Kamu baik baik aja? Aku disini, aku ga ninggalin kamu, kita keluarga. Jangan sakitin mereka" kata kata lembut tasya seakan menghipnotis doni. Doni pun mulai tenang.
"Kamu beneran ga akan ninggalin aku?" Tanya doni
"Aku ga bisa janji. Suatu saat aku juga bakalan mati don" kata tasya
"Aku ga bakal biarin kamu mati" kata doni tajam. Doni sepertinya kehilangan kendali lagi. Matanya kosong. Dia menatap tasya benci.
"Wanita sialan!!! Lo udah ngerusak keluarga gue!!! Lo harus mati!!! Mati!!!" Teriak doni
Tasya menghindar dari doni karena dia hampir ditusuk oleh doni. Julian, matteo, ciko dan alex pun langsung mendekat.
Alex menarik tasya kedalam pelukannya sementara doni makin menggila. Dia tidak bisa membedakan mana orang yang dicintainya dengan orang yang dia benci. Yang ada dipikirannya sekarang hanya lah keluarganya hancur.Julian, matteo dan ciko berurusan dengan doni yang semakin menggila. Tasya melepaskan pelukan alex.
"Lo disini, jaga mama papa gue!!!" Kata tasya"Kamu mau kemana?" Tanya alex
"Udah lo disini aja!!!" Kata tasya lalu mulai mendekati doni yang dikepung oleh julian, matteo, dan ciko.
"Princess pergi" kata ciko yang melihat tasya mendekat.
Tasya tidak menggubris ucapan ciko dan hanya terus mendekat.
"Sweety jangan kesini!!!" Kata julian"Jangan nekat sweety!!!" Kata matteo
Lagi lagi tasya tidak mengggubris ucapan mereka. Semakin dekat, tasya melihat kondisi dino yang membuat hatinya sakit. Doni melukai dirinya sendiri dan orang yang ada di dekatnya.
"Sweety!!!" Kata julian sembari menarik tangan tasya.
"Dia bisa mati kak!!!" Teriak tasya
"Kamu lebih bela dia daripada kakak?" Tanya julian
"Ga gitu kak. Kakak liat kondisinya!!! Aku cuman mau bius dia pake suntik ini" kata tasya sambil memperlihatkan suntiknya.
Kira kira tasya bisa ga ngasih bius ke doni?
Lanjut <><><><><>
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Teen Fiction"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...