Tasya sudah memindahkan baby gavin ke kamarnya karena sekarang sudah jam 11 dan si alex belum juga datang.
Tuh orang kalo emang ga niat buat jemput ya nelfon kek biar gue anter anaknya. Batin tasya
Saat tengah menonton tv, bodyguard tasya datang dan memberi tau kalau alex ada di depan.
"Suruh masuk!!!" Kata tasya yang memang sudah jengkel dan lelah.
Kemudian alex masuk dengan wajah lelahnya. Alex langsung mendudukkan dirinya disamping tasya.
Perasaan ini juga rumah gue, belom gue persilahkan duduk juga. Batin tasya.
"Sorry gue lama jemputnya" kata alex sambil menatap tasya
"Hm"
"Gavin dah tidur?"
"Hm"
"Gue liat gavin dulu. Kamar lo diatas kan?" Tanya alex
"Hm"
Lalu alex beranjak meninggalkan tasya yang tengah merenung.
Cuman mau liat anaknya? Lah emang ga dibawa pulang? Batin tasyaTasya langsung beranjak menyusul alex ke kamar dan menemukan pemandangan yang benar benar membuat tasya jengkel.
Gavin yang tidur dipinggir dan di kelilingi guling, lalu alex yang duduk disofa sambil memandang tasya seperti kejadian di rumah alex dulu."Ngapain lo? Kalo lo ga mau bawa baby gavin pulang ya udah biar baby gavin disini. Lo pulang sana" kata tasya
"Cape gue" kata alex
"Bodo amat. Sana pulang" usir tasya
"Gue nginep sini aja sama gavin. Jarak kantor gue sama rumah lo juga deket"
"Ga peduli gue. Pulang sana!!!" Usir tasya yang kini tengah menarik alex agar keluar kamarnya. Alex hanya tersenyum kecil melihat kelakuan tasya yang begitu gigih mengusirnya.
Grep
Alex menarik tasya, dan tasya jatuh kedalam pangkuan alex. Tasya yang ingin bangun pun tidak bisa karena alex yang mengeratkan pelukannya.
"Apaan sih lo? Lepas!!!" Kata tasya sambil meronta. Tapi alex tidak menghiraukan tasya dan malah memeluk tasya lebih erat. Tasya yang tau usahanya sia sia pun pasrah daripada badannya sakit semua. Alex yang tau tasya menyerah langsung menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher tasya dan menghirup bau tubuh tasya yang khas dan menjadi candunya itu.
"Lepas kak" teriak tasya
"Jangan teriak. Gavin bisa bangun dan ngeliat mommy daddy nya kaya gini" kata alex sambil menyeringai
"Ya lepas makanya, ngapain peluk peluk sih" kata tasya kesal
"Gpp, gue cuman pengen gini aja sama lo"
"Ya cari yang lain aja, jangan gue!!!"
"Gue mau nya lo!!!"
Tasya benar benar ingin menendang pria yang tengah memeluknya sembarangan ini.
"Gue nginep sini. Dan gue ga nerima penolakan"
"Apa apaan lo, ga. Gue bakalan teriak biar bodyguard gue nyeret lo" ancam tasya
"Lo teriak, gue cium" ancam alex balik yang membuat tasya diam.
"He-"
Cup
Sebelum melanjutkan teriakannya alex langsung membungkam bibir tasya dengan bibirnya. Tasya membulatkan matanya terkejut. Dia kira alex hanya main main dan brengseknya lagi dia tetap melanjutkan ciumannya. Tasya berontak dengan keras tapi alex tetap bisa mengendalikannya. Alex melepaskan ciumannya setelah dia tau tasya kehabisan nafas dan terengah engah.
Plak
Lanjut <><><><><>
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Fiksi Remaja"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...