Alex tidak menghiraukan berontakan tasya dan masih menenggelamkan wajahnya di ceruk leher tasya. Saat dirasa tasya tidak berontak, barulah alex mengangkat wajahnya dan menyadari kalau tasya tengah menangis sambil menutup matanya.
"Sssttt gue minta maaf" buju alex yang malah membuat tasya semakin terisak. Alex pun menjambak rambutnya sendiri bingung.
"Maafin gue sya" kata alex sambil mengusap air mata tasya dan langsung melumat bibir tasya. Tasya yang sedari tadi memang sudah lelah berontak pun hanya pasrah. Alex melepaskan ciumannya dan memandang tasya.
"Maaf, gue ga tau kenapa gue selalu lost control kalo sama lo. Maaf, maaf" kata alex.
"Gue mau tidur" kata tasya dengan serak.
Alex pun pindah dan tidur disamping tasya. Tasya langsung memiringkan badannya sambil sesekali mengusap air matanya kasar. Alex yang merasa bersalsh pun memeluk tasya dari belakang dan mengusap pelan rambut tasya sampai tasya tertidur.
***
Saat bangun di pagi hari alex tidak mendapati tasya di sampingnya dan malah mendengar kegaduhan. Alex langsung bangkit keluar dan melihat tasya yang tengah menatap 4 orang tua dihadapannya dengan mata tajam.
"Apa maksudnya ini?" Kata tasya dengan nada sinis sambil menunjukkan sebuah berita di tv.
"Sayang, papa dan mama bisa jelaskan" kata seorang laki laki paruh baya yang mengaku sebagai papa tasya itu.
"Ya memang kalian harus menjelaskan" kata tasya dingin.
Tasya mengalihkan pandangannya saat tau alex sudah bangun.
"Baby gavin udah di mobil!!!" Usir tasya tanpa mau melihat alex. Hati alex serasa teriris melihat gadis itu yang kacau."Tap-"
"Lo pergi atau jangan pernah ketemu gue" ancam tasya. Alex pun menurut. Saat melewati tasya alex ragu untuk keluar karena melihat keadaan tasya.
"Siapa pria itu?" Tanya papa
"Anda tidak perlu bertanya, cukup anda jelaskan apa maksud dari berita tadi!!!" Kata tasya
Flashback
Tasya bangun karena mendengar deru mesin mobil yang dikenalnya. Mobil keluarganya. Untuk menghindari agar orang tuanya tidak tau kalau tasya menangis pun tasya langsung mencuci muka dan memberi sedikit polesan make up untuk menutupi mata sembabnya.
Tasya keluar kamar tamu dengan perasaan tidak enak. Entah kenapa.
Tasya langsung memanggil bodyguard alex dan menyuruhnya untuk membawa baby gavin ke mobil alex. Tasya juga mewanti agar tidak ada orang yang tau. Bodyguard alex pun membawa baby gavin lewat pintu gerbang samping.
"Kapan kamu mau memberi tau tasya?" Suara wanita
Tasya mengeryit kan keningnya bingung dan langsung menghampiri kedua orang tuanya di ruang keluarga. Sebelum tasya masuk ke ruang keluarga tasya mendengar suara berita di tv. Tasya masuk dengan pelan dan matanya langsung terpaku melihat berita di tv yang saat itu menayangkan pesta pernikahan. Yang membuat tasya terkejut adalah pengantinnya yang tasya tau itu adalah mama nya dan papa damian. Setelah berita itu juga ada berita tentang pesta pernikahan dengan pengantinnya adalah papanya dan mama mira.
Keempat orang di berita tersebut ada dihadapan tasya dan juga tengah menonton berita lama yang muncul kembali dan tidak mengetahui tasya sudah berada di ruang keluarga.
Lanjut <><><><><>
KAMU SEDANG MEMBACA
Barbar [End]
Teen Fiction"Lo bapaknya? Punya anak dijaga dong!!! Kalo ilang kan lo yang repot. Untung ga di culik... Tuh mata kalo liat gue ga usah ngegas, nyelo ae. Untung anak lo ga gue jual" kata tasya ngegas membuat pria tadi langsung emosi. Warning : partnya acak gaes...