1. Resepsi Pernikahan

59.9K 2K 92
                                    

Setelah perjalanan cinta antara Al dan Qia yang cukup panjang, akhirnya tepat hari ini kedua insan yang terlihat bagai kedua kubu magnet yang saling bertentangan itu melangsungkan acara pernikahan.

Ijab kabul dilangsungkan dengan suasana tenang dan cukup mengharukan karena pada akhirnya status duda Al terlepas bersama kenangan masa lalunya. Berganti status menjadi suami dari Qiana Zury.

Resepsi pernikahan pun diadakan, dengan tamu undangan yang banyak. Berasal dari kolega bisnis Al maupun Pavian. Juga teman-teman sosialita Dellana, serta beberapa teman sekolah sang mempelai wanita, Qia.

Binar kebahagiaan sangat terpancar dari sorot mata tajam Al, dia bahagia karena akhirnya bisa mengikat Qia menjadi Istrinya, miliknya bahkan dunianya.
Mengenal Qia membuatnya tahu, arti kebahagiaan bukan hanya seputar kemewahan, kadang yang sederhana pun sudah mampu membuat orang melengkungkan bibir mereka ke atas.

Rasa hampa dan kekosongan hati Alaric kini telah terisi oleh gadis cantik berpipi tembam itu, Qia mampu membuatnya tersenyum tulus, tertawa bahagia bahkan merasakan yang namanya dibutuhkan.

Kelakuan Qia yang ajaib kadang membuat Al sakit kepala, namun Al tidak mempermasalahkan itu, yang terpenting bagi Al adalah Qia tidak bersedih dan selalu ceria.

Sekarang Al merasa lengkap, kedua putra yang menggemaskan, istri yang luar biasa galak namun bisa berubah manja, dan sikap manja itu mampu membuat Al kelimpungan salah tingkah.

Lembaran hidup baru antara Al dan Qia akan dimulai saat ini, untuk Al sendiri tak ingin berlebihan meminta kepada Tuhan. Al hanya berdoa semoga keluarganya tetap harmonis sampai kapan pun.

"Gue ga nyangka, lo bakalan rebut Eneng gue."

Al berdecak sinis. "Dia milik gue!"

Rian memelaskan wajahnya. "Padahal gue baru aja terlibat cinta pandangan pertama waktu lo bawa Qia ke rumah sakit," ucapnya setengah merengek.

"Cinta pertama raimu!" sembur Al tidak terima.

Rian terkekeh. "Santai bro santai... Jomblangin gue ke, sama perempuan, yang sejenis sama Qia, istri lo."

Al menatap sahabat laknatnya sinis, Rian ini terlalu frontal dalam berbicara. "Istri gue limited edition, ga ada lagi stoknya di dunia."

Rian meninju lengan laki-laki berperilaku setan itu pelan. "Lo kira, istri lo barang luar negeri apa?! Pake acara limited, limited."

Al tersenyum tipis, matanya melirik Qia yang kelihatan sedang berteriak kesal karena kejahilan para sahabat Qia sendiri.

"Karena tidak semua orang bisa memiliki barang bagus, hanya orang-orang tertentu yang beruntung."

Rian bertepuk tangan heboh, menatap punggung sahabat iblisnya penuh binar keantusiasan. "Sejak kapan lo jadi puitis?!"

Pertanyaan Rian hanya dibalas kepalan tangan dari jauh oleh Al. Rian berlari kecil, berniat menyusul langkah kaki Al. Namun naas ia malah mendapatkan kejadian yang memalukan, terjatuh karena terbelit kakinya sendiri!

Tawa geli menggema di seluruh sudut gedung yang menjadi acara ijab kabul dan resepsi pernikahan itu, suara tawa yang membuat Rian jadi kesal.

Nolongin kaga, ngetawain wajib.

Dasar manusia!

Tiba-tiba sebuah tangan terulur di hadapan Rian. "Kamu baik-baik saja kan?"

Rian mendongak, mengerjap-ngerjapkan matanya seperti orang idiot. "MasyaAllah bidadari dunia," ucapnya takjub.

Segera saja Rian menerima uluran tangan itu. "Ga papah deh gue jatuh terus, asal yang nolongin perempuan seimut kamu." Rian mengeluarkan rayuan mautnya.

Suami Kampret! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang