32. Kumpul lagi

6.5K 504 27
                                    

Wajah Al tertekuk kesal, matanya memicing ke segerombolan remaja yang sedang bercanda ria sambil bergantian mengambil alih putri kecilnya untuk digendong.

"Sudah lah Al, kasih istrimu kebebasan kali ini saja. Kasian udah lama juga kan Qia ga kumpul sama temen-temennya."

"Tapi ga usah ngundang yang laki-lakinya juga kali Mom!" kesal Al menatap sinis Ibunya.

Tangan Ella mengeplak kepala putranya ini dengan gulungan majalah yang sempat ia baca. "Ga ada sopan sopan nya kamu sama Mom, tak masukin TK lagi kamu biar diajarin tatak rama."

Al memutar bola mata malas, masukin TK lagi?

Yang benar saja, tinggi badan dengan kekarnya otot-otot tubuhnya membuat nya bahkan tidak pantas menjadi anak SMA.

Apa lagi anak TK?

Dikira idiot yang ada.

"Pokoknya Al tetep ga setuju sama ide Mom!"

Ella berkacak pinggang. "Dasar yah kamu Al, ga peka seperti Daddy mu!"

"Mas juga yang kena," gumam Vian kesal, memakan pisang goreng buatan sang istri yang seharusnya rasanya manis malah jatuhnya asin.

Kadang masakan perempuan itu enak, yang mampu membuat Vian kilaf makan banyak hingga sembelit.

Namun ada kalanya Ella bagai perempuan yang tidak bisa memasak sama sekali, rasa masakannya hancur.

Jadi boro-boro Vian menghabiskan masakan itu, cacing-cacing di perutnya saja ogah mendemo walau lapar.

Tapi yang namanya Ella, perempuan itu dengan tega memaksanya menghabiskan makanan hingga tandas.

"Kan, emang kamu ga peka Mas."

Vian menelan pisang gorengnya. "Iya Mas ngaku kalo ga peka," setelah mengatakan itu Vian langsung menandaskan air sirup. Sungguh rasa asinnya membuat lidah Vian mati rasa.

"Terus ini siapa yang salah?"

"Mas yang salah."

"Kok kamu ngalah gitu aja si?"

Wajah Vian pias. Ngotot salah, galah lebih salah. Sebenarnya mau istrinya itu apa. "Karna Mas laki-laki."

Alis Ella menukik. "Apa urusannya?"

"Karena menurut kaum Hawa, para Adam itu selalu salah."

Jawaban itu membuat mata sipit Ella memicing tajam. "Pasti kata-katanya dapet dari sosmed?"

Kepala Vian mengangguk antusias, tangannya mendorong menjauh piring pisang goreng ke arah putranya, Al. "Kata-katanya mantul tau, nanti mas request akunnya deh."

"Satu Minggu ponsel Mas aku sita!"

Mata Vian membelalak kaget. "Loh, loh... Ga bisa gitu dong, La."

"Udah tua juga masih aja aktif di dunia maya," gerutu Ella menyuapi pisang goreng buatannya pada Al.

Seketika Al melotot, saat lidahnya mencecap rasa asin yang membuatnya langsung ingin buang air kecil karena merinding.

Suami Kampret! || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang