1 || Senja Awal kehidupan

298 29 71
                                    

"5 , 4 , 3  , 2 , 1" Bantinnya.

TINGG!
Tepat jam 00:00 gadis itu menuliskan 7 harapanya di kertas yang ia terbangkan menggunakan lapion.

Gadis cantik yang kini berusia 17thn memberi beberapa wishlist kehidupannya.

•Wishlist 1: Semoga kehidupan di Bandung lebih baik.

•Wishlist 2: Semoga di sekolah barunya nanti berjalan dengan mulus.

•Wishlist 3: Lulus dengan nilai terbaik.

•Wishlist 4: Punya sahabat baru.

•Wishlist 5: Ayla pengen banggain bunda dan kak Bara.

•Wishlist 6: Terhindar dari makluk annoying, cool, jutek, berantakan dan sejenisnya.

•Wishlist 7: Yaallah Ayla pengen ayah balik

"Udah sayang?" Ucap seorang wanita cantik berusia 45thn.
"Selamat ulang tahun Ayla." Ucapnya sekali lagi membawa kue dengan lilin angka 17.

"Makasih bunda." Balas Ayla sambil memeluk erat bundanya.

"Iya sayang."
"Kamu minta apa aja sama Allah Ay?"

"Ayla minta sama Allah supayah kepindahan kita kejakarta terutama nanti di sekolah baru Ayla, berjalan dengan baik."

"Terus?" Lanjutnya.
"Pengen ayah balik bun." Ucapnya dengan nada pelan.

"NGGAK!" Bentak Diana dia depan Ayla.
"Dia udah MATI dengar ya sayang jangan pernah mengharapkan di kembali bersama kita!" Lanjut Diana dengan isak tangisnya.

"Tapi bunda."
"Ayla nggak tau salah ayah apa."

"Lebih baik kamu nggak usah tau Ay." Balas Diana sambil mengelus pucak kepala Ayla.

"Bunda cuma punya kamu sama kak Bara. Kalian berdua aja udah cukup."

"Tapi..." Ayla ragu udah melanjutkan kalimatnya. Mungkin begitu buruknya sikap ayahnya sehingga Diana begitu membencinya.

"Kenapa Ay?" Tanya Diana.

"Nggak papa bun."
"Oiya bun kak Bara jadi jemput kita kan di Bandung." Ucap Ayla mengahlikan pembicaraan.

"Jadi kok tadi Bara udah nelpon bunda."

"Oke siap bos." Dengan telapak tangan di samping pelipis matanya membuat Ayla hormat kepada Diana.

•••••••••••

Tujuan Surabaya - Bandung  membuat Ayla tersemyum lepas.

"Bunda." Suara serak itu terdengar begitu jelas membuat Diana dan Ayla menatap pria itu penuh cinta.

"Bara."

"Kak Baraaaaaaa." Teriak Ayla sambil melingkarkan tangannya dipinggang lelaki itu. Lelaki yang kini berusia 22thn dengan kemeja di balut jas kantoran membuat Bara begitu tampan.

"Ayla lo udah gede aja ya." Ucap Bara usil.

"Lhaaa lo jahat banget." Balas Ayla kesal.

"Udahlah gue mau peluk bunda."

"Nggak mau!" Tolak Ayla ketika Bara hendak melepaskan pelukkannya.

"Yaelah dek udah besar kali."

"Bunda kak Bara ni, nggak tau kalau Ayla masih kangen banget sama kakak." Rengek Ayla menjadi jadi dibalik dada Bara.

"Yaudah deh." Balas Bara pasrah.

"Biarin aja kak, masih rindu banget dia sama kamu." Balas bunda sambil mencium kening Bara putra pertamanya yang sudah 2thn lamanya tinggal dibandung.

"Yaudah ayok Ayla capek niii pegel semua badan Ayla." Komen Ayla.

"Yaudah ayok pulang kita." Ajak Bara sambil membawa beberapa koper milik Ayla dan Diana dengan Ayla yang masih berada di pelukkannya enggan melepaskannya.

Jln. Mawar no 57

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang