17 || Happy Anniversary

46 16 0
                                    

Selamat membaca!!

Tringgg~

Tania lekas melihat handponenya yang tergeletak di nakas. Ia melihat terdapat nama kak hanif di layar handponenya.

Tania: Hallo kak?

Kak hanif: Tan bisa nemenin gue ke bandara nggak?

Tania: Mau jemput siapa kak.

Kak hanif: Entar lo tau juga.

Tania: Jam berapa?

Kak hanif: Sore jam 4.

Tania: Sipp

Tania langsung meletakkan kembali handponenya di atas nakas, segera ia membasuh wajahnya yang baru saja terbagun dari tidur siangnya. Tak terasa sudah 4thn ini ia tinggal di toronto.

Tania sengaja mengganti nomer handphonenya untuk tidak mengabari Aldi lintang ataupun kak naufal. Tania sudah nyaman dengan kehidupannya di kanada bersama kak hanif, tania melupakan masalahnya.

Skip...

“Dek.”

“Apa kak?”

“Ada hanif tu dibawah.”

“Loh.” tania langsung beranjak dari kasurnya dan segera keluar dari kamarnya. Ia berlari kecil untuk sampai kebawah, melihat kak hanif sedang bercengkrama dengan ayah di sofa depan tv.

“Kak?”

“Eh adek.”

“Yaudah hanif om kekamar dulu.” ucap hendra sambil menepuk bahu kiri hanif.

“Iya om.” balas tania dengan senyuman.

“Hai tan. Happy Anniversary.” ujar hanif sambil menyerahkan buket bunga mawar putih.

Oh Yaampun tania lupa 10 Mei. Hari ini anniversary dirinya dan hanif ke 2thn. Tania melupakan sosok lelaki yang selalu mendampinginnya saat suka maupun duka.

“Yaampun tania lupa. Maaf” balas tania sambil mengerucutkan bibir mungilnya. Hanif tersenyum sambil mengacak puncak kepala tania.

Bahagianya hanif selama 2thn ini ia di temani oleh satu gadis imut pilihan hatinya itu. Tania begitu banyak membawa warna pada kehidupan hanif.

“Nggak papa kok. Hanif paham, nanti malam dinner keluarga dirumah kakak. Jangan lupa ya Milkshake sayang.” lanjut hanif sambil memegang pipi tania yang mulai memerah.

Yapp Milkshake adalah panggilan sayang dari hanif untuk tania. Alasannya bagi hanif tania begitu manis seperti milkshake kesukaanya.

“Nggak bakal lupa kok.” Seru tania sambil mencium kening hanif, walaupun tania harus naik kesofa.

Hanif tersenyum sambil memeluk tubuh munggil tania. Tania merasakan semua rasa sakitnya hilang saat berada dalam pelukkan hanif.

Tania dan hanif begitu bahagia dengan hubungan sederhana yang mereka bangun 2thn yang lalu. Mereka selalu mencoba memahami satu sama lain, lalu berbagi semua hal membuat mereka nyaman dengan hubungan ini.

Hanif jauh dari kata lelaki yang romantis namun hanif selalu berusaha untuk membuat tania nyaman. Hanif selalu menerima tania apa adanya walaupun tania mempunyai penyakit. Namun hanif sebisa mungkin memberikan senyuman di bibir kecil tania.

Tania gadis yang humoris penuh dengan warna dalam kehidupannya menerima hanif dengan sepenuh hati.

“Btw kakak tumben ganteng banget dah.” ucap tania sambil merayu hanif.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang