22 || Idih Ogah

41 14 1
                                    

"Kamu lucu, tapi sayang waktu tak membiarkan kita bersama."
-Tania Putri Mahendra-

Selamat membaca!!

Hallo jangan lupa vote dan komen dong:) biar author makin semangat buat nerusin ceritanya.
---------------------------

"Tania!!"
"Tan."
"Woy kebo bangun lu."

"Bising amat lu dugong." Balas tania malas.

"Bangun woi, liat noh ada siapa di sebrang jendela kamar lo." Lanjut alea langsung menarik tania agar segera bangkit dari kasur.

"Diihh emang siapa sih." Tania mulai mengercap ngercap matanya agar dia lekas sadar sepenuhnya.

Pupil mata tania membulat, ia sedikit terkejut dengan naufal yang sudah berdiri dari jendela kamarnya.

Kini mereka bertatap muka. Tanpa sadar senyum tania mengembang begitu sempurna.

"Selamat pagi." Ucapnya lembut.

"Dihh apaan sih sok manis."Balas tania acuh, namun sebenarnya ia tampak senang oleh sapaan lembut dari naufal.

"Udah ah le, gue mau cuci muka dulu."

............

Tania memilih keluar rumah, ke suatu tempat yang dimana ini adalah tempat favoritenya sendiri. Ya danau dekat taman perumahan tania, sebenernya danau ini adalah danau buatan. Yang dimana jika tania sedih ia akan mendatangin tempat ini, dan kebetulan sebelum ia balik ke kanada ia ingin sekali melepas semua kesal, lelah, sedihnya disini.

Hubungan tania dan hanif saat ini sedang tidak baik, tania begitu kesal dengan sikap hanif yang terlalu emosional. Ingin memperbaiki hubungan itu namun tania butuh waktu untuk memaafkan hanif sepenuhnya.

"Yaallah andai aja hidup tania nggak seribet ini, mungkin tania bakal bahagia sama orang yang tania cintai." Batin tania.

Oke skip..

Tania mulai melempar bebatuan kecil kearah danau. Sepi dan tenang itulah yang tania inginkan sejak kembali keindonesia.

"Kakak kakak." Ucap seorang anak laki laki kecil yang menghampiri tania.

"Iya dek ada apa?" Balas tania lembut.

"Ini bunga buat kakak." Lanjut anak kecil itu memberi buket bungga mawar warna merah.

"Loh dari siapa dek?" Tanya tania binggung.

"Dari kakak itu." Anak itu menunjuk kearah seseorang dekat pohon mangga.

"Oh iya makasih ya dek."

"Sama sama kak."
Setelah anak itu pergi. Sang pengirim bunga pun datang menghampiri tania.

"Lagi kesel ya?" Tanyanya.

"Dihh sotoy lu kak." Balas tania acuh.

"Gimana bunganya? Cantik nggak? Pasti dong kan yang ngasih juga ganteng." Ucapnya pede.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang