36 || Wedding Bara

26 10 30
                                    

Selamat membaca!!
....................................

Sejak jam 06:00 pagi Tania sudah bersiap siap menggenakan gaun bewarna putih dengan hiasa manik manik kecil yanh indah.

Serpeti seorang putri raja yang anggun nan cantik. Tentu saja hal ini Tania lakukan, karena tepat pada hari ini Bara akan menikah dengan Hana.
Tak terasa 5bulan akan secepat ini, Tania sangat bersemangat akan menyambut kakak iparnya.

"Tania?" Panggil Diana.

"Iya bunda."

"Bunda masuk ya?"

"Iya bun nggak di kunci kok."

Diana sangat takjub dengan penampilan putrinya yang sungguh anggun. Dengan rambut yang dikepang dihiasi beberapa bunga.

"Kamu cantik." Ucap Diana memuji.

"Kan anak bunda pasti cantiklah." Balas Tania sambil memeluk Diana dari belakang.

"Yaudah deh bunda turun dulu keluarga udah pada datengan. Kamu jangan lama lama cepet ya dek." Ucap Diana langsung keluar dari kamar Tania.

"Siap bunda."

Tania langsung membuka grup whatsapp untuk menghubungi teman temanya.

Hidup ini sulit bro!!

Woy kalian lama banget.

Sabar njir gue jemput alea.
From: Aldi Raditya Anggara

Rumah lu kan sebelah rumah gue Al kesini dulu apa salahnya sih?

Gue jemput pacar gue dulu lah biar ada gandengan gue.
From: Aldi Raditya Anggara

Gua otw Tan:-D
From: Kak Haniff

Oke kak Tania tunggu.

Tania segera turun kebawah yang dimana kini rumahnya sudah dipenuhi saudara saudaranya.

"Kamu Tania ya?" Ucap seorang gadis yang mukin seumuran dengannya.

"Iya." Balas Tania ramah.

"Gue Bella anaknya om hans."

"Hemm?" Tania hanya bertanya tanya. "Siapa?"
"Mengapa aku tak mengenalnya?" Batin Tania.

"Yaelah lo pasti lupa deh." Ulangnya.

"Hehehe maaf ya." Balas Tania tersenyum canggung.

"Iya nggak papa kok. Gue kumpul sama yang lain ya atau lo mau ikuttan kumpul sam kita kita?" Tawar Bella.

"Emm nggak usah deh lagi nunggu temen kok." Tolak Tania yang tak pernah ingin nimbrung dengan saudara saudranya.

"Oh yaudah."

..................

"Heoo." Ucap seseorang membuat Tania membalikkan badannya.

"Kak Baraaa." Balas Tania excited.
"Lo ganteng banget pakai jas itu." Tania benar benar takjub melihat Bara bak seorang pangeran.

"Ganteng gue kan? Ya jelas." Lanjut Bara sedikit nada sombong.

"Nyesel gue muji lo kak."
"Daaaaaa HWD buat lo kakak gue." Tania langsung melesat pergi untuk mencari Aldi, Alea dan Hanif barang kali mereka sudah sampai.

"Nggak pernah berubah lo dek." Gumam Bara sambil tertawa kecil.

"Kak Hanif." Teriak Tania setelah melihat wajah cool milik Hanif.

"Eh Tan."
"Aldi sama Alea belum dateng?" Tanya Hanif.

"Belum kak."

"Oke kita tunggu aja."

Tak lama kemudian Aldi dan Alea kini berjalan kearah Tania dan Hanif.

"Lama banget lo." Protes Tania.

"Sorry Tan tadi ada sedikit kendala." Balas Aldi sambil menyengir.

"Yaudah deh kita duduk di meja itu aja." Tunjuk Tania berjalan berlebih dahulu.

Akhirnya puncak acara pun tiba dimana Bara mengucapkan ijab kabulnya kepada Hana. Semua tamu bertepuk tangan, termasuk mereka berempat. Sungguh ini momen yang paling haru.

"Beruntung banget lo kak bisa nikah sama orang yang lo cintai." Batin Tania sambil tersenyum sempurna melihat Bara kini merangkuh pundak istrinya itu.

"Happy wedding broo." Ucap David sambil memeluk sahabatnya itu.

"Yoe thank you, cepet nyusul lo." Balas Bara sambil tertawa.

"Santai aja."

"Happy wedding Hana." Lanjut Gita sambil memeluk hangat Hana.

"Thank you Gita cepet nyusul sama David."

"Tunggu aja undangannya." Balas Gita sambil tertawa.

Okey Skip...

"Tania." Ucap Lintang yang tiba tiba hadir bersama Naufal dihadapan mereka berempat.

"Eh Lintang." Balas Tania canggung.

"Gue sama Kak Naufal boleh gabung sama kalian?" Lanjutnya bersemangat.

Mereka berempat hanya saling menatap satu sama lain.

"Emmm boleh kok." Ucap Tania tanpa pikir panjang.

"Tan." Senggol Alea.

"Udah nggak papa." Bisiknya pelan.

"Gue juga ada yang mau di sampaikan." Ucap Lintang penuh semangat.

"Nih." Lanjutnya sambil meletakkan satu kertas. Tapi itu bukan kertas biasa melainkan.

Jlebb!
Benar saja tecetak di kertas itu nama Lintang dan Naufal. Entahlah kini badan Tania panas, ingin rasanya dia berkata "Tidak".
Namun apa dayanya hanya dapat menelan kata katanya lagi yang berada di ujung lidahnya.

"Ehe Congrats." Celetuk Hanif.
Hanif tau Tania akan saat ini sedang hancur. Tapi bagaimanapun ia harus memberi selamat kepada sepupunya itu.

"Thanks kak Hanif." Balas Lintang penuh semangat 46.

"Congrats Lin." Lanjut Alea.

"Congrats calon kakak ipar." Timpal Aldi rusuh.

"Iya thank you semuanya." Balas Lintang.

Kini tinggal Tania yang belum memberi ucapan selamat kepada mereka.
Tania tampak berfikir sejenak, sampai akhirnya Hanif mencairkan suasana dengan membaca undangan tersebut.

"Wih besok bro." Ucap Hanif.

"Di gedung Gangnam?" Timpal Alea.

"Iya kalian jangan lupa dateng ya." Balas Lintang.

"Sipp." Celetuk Hanif.

"Gimana Tan?"
"Bareng gue ya perginya." Lanjut Hanif.

"Hah? Gimana kak gimana?"

"Lo perginya sam--" Belum lagi Hanif menyelesaikan kalimatnya.
Naufal tiba tiba membating gelas yang ada dihadapannya sampai pecah.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang