6 || Jadwal 2Minggu

60 15 12
                                    

Selamat membaca!!
.................................

"Bun, tatnia berangkat duluan ya? Soalnya mau cepet."
Terdengar suara dari pintu dapur. Membuat Diana membalikkan badanya.

"Eh, adek kamu naik apa? Kak Bara masih tidur juga. Kan masih jam 06:22."

"Hmm, iya deh tapi Tania naik angkot aja bun di halte depan."
Ujar Tania sambil memeluk Diana dari belakang.

"Emang nggak papa dek?" Timpal ayah, yang tiba tiba muncul.

"Enggak kok yah, Tania kan udah gede. Jadi Tania berangkat sendiri nggak papa."

"Yaudah kalau kayak gitu mau kamu."
Balas Darwin sambil mengelus puncak kepala Tania.

"Oke sep, Tania berarti boleh berangkat kan."
"Yaudah, assalamualaikum." lanjutnya langsung berlari kecil keluar rumah.

"Iya. Walaikumsalam."
Jawab ayah, bunda serentak

.........

"Lah seharusnya jam segini angkot banyak, tapi kenapa kok belum ada yang lewat sih." Protes Tania.

"Butuh tumpangan nggak?"
Ucap seseorang yang memberhentikan mobilnya di hadapan Tania.

"Hah?" Jawab Tania terkejut. bagaimana tidak? Yang menawarkan tumpangan kepada Tania adalah Naufal.

"Lo mau nggak?" Ulangnya sambil menurukan full kaca mobilnya.

"Hah, iya kak."
Lekas Tania membuka pintu mobil milik Naufal.

Saat dalam perjalanan hening. Salah satu di antara mereka enggan membuka suara.

N

aufal memarkirkan mobilnya di tempat parkiran di bawah pohon rindang.

Tania lekas keluar dari mobil Naufal dan mengucapkan terimakasih.

Namun langkah Tania terhenti saat Naufal memanggilnya.

"Lo nanti habis dari kelas, jangan lupa langsung keruangan osis. Gue mau diskusikan soal acara yang akan di gelar." Ucap Naufal dingin sambil lekas pergi dari parkiran dan meninggalkan Tania.

Pagi itu tampak belum banyak siswa yang datang. Hanya sebagian besar kakak kelas Tania dan mereka adalah pengemar Naufal.

Tania terus berjalan, tatapan tajam yang ia terima dari kakak kelasnya mem membuatnya begitu risih.

" gue nggak tau dia pakek jimat apa bisa bareng sama naufal."

"Bukannya cantik kali dia."

"Masih cantik gue lagi."

"Kelas berapa sih dia,udah berani kecentilan sama naufal."

"Masih adik kelas aja berlagak sombong karena pergi bareng naufal."

Tania hanya menghela nafas kasar, mendegus kesal karena sepanjang perjalanan kekelasnya ia dijadikan objek cibiran kakak kelas.

.........
Sesampainya di kelas.

"Masyallah tu mulut kakak kelas pengen gue cabe deh. Pedes bener tu cibiran." Gumam Tania pelan.

"Tania?" Ucap seorang cowo yang tiba tiba masuk kedalam kelasnya.

"Hah iya kak?"
Ternyata ia adalah kak Manab.

"Lo di panggil sama Naufal ke ruangan osis." Ujar Manab kakel Tania.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang