24 || I Still Love You

38 13 6
                                    

"Salahkah aku masih menunggunya dan mencintainya? Dan salahkah aku masih ingin kembali bersamanya?
-Tania Putri Mahendra-

Selamat membaca!!

"Aku masih mencintaimu!" Batinya.

----------------------------

"Holla bangun tan." Teriak alea yang pagi pagi sudah menerobos masuk kamar miliknya.

"Leaaa loo bisa nggak sih nggak ngusik ketenangan gue?" Protes tania.

"Bangun dihh kebo lo." Lanjut alea.

"Bising lo ah gue mau tidur lagi."

"Masih mudah aja udah males malesan gimana ntar kalo tua." Ejek alea.

"Bising lo." Tania mengambil bantalnya dan menutupi kelapanya dengan bantal.

"Lha malesan looo tan."

"Udah lee si kebo emang gitu. Kagak pernah berubah." Timpal bara yang baru saja masuk kekamar.

"Nyambung aja lu kak." Protes tania.

"Udah sana mandi, hari ini kita mau jalan jalan gaes." Ucap alea sambil menarik narik tangan tania.

"Yaudah bentar."

............

Tania dan alea pergi ke taman berczypark mereka memilih tempat sejuk dibawah pepohonan. Melihat lalu lalang orang orang yang berada ditaman.

"Tan?"

"Ya."

"Lo jawab jujur ya." Tanya alea mulai serius.

"Mau nanyak apa emang?"

"Perasaan lo ke kak hanif itu sebenernya gimana sih?" Tanya alea penasaran.

"Gue ke kak hanif?"

Alea mengangguk.

"Dia pacar gue, kenapa emang?" Lanjut tania.

"Gue ngerasa lo nggak pernah cinta sama kak hanif." Balas alea.
"Lo ada orang lain ya?"
"Atau lo belum bisa ngelupain yang lalu."

"Hah? Lo kok nanyaknya gitu sih. Gue jadi berasa lagi di introgasi." Balas tania sambil memalingkan wajahnya.

"Enggak tan, gue ngerasa lo sama kak naufal ada something." Lanjut alea.

"Enggak etdah gue sama kak naufal cuma temen." Balas tania yang mulai salah tingkah ketika mendengar nama Naufal.

"Nah lo ini kenapa? Salting?" Ucap alea.

"Hah apaan sih lee." Balas tania sambil menyergitkan dahinya.

"Udah lah tan."
"Jangan disimpan perasaan itu kalau nggak sanggup."

"Lea stop!!" Bentak tania yang mulai merasa tak enak.

"Tan!"
"Gue kayak gini mau bantu lo. Lo nggak bisa gitu aja pura pura ngelupai dia."
"Gue tau lo sama kak naufal saling suka, saling sayang, saling cinta. Cuma karena keadaan lo korbankan perasaan lo demi lintang." Jelas alea.

"Gue tau lo nggak pernah cinta sama kak hanif. Lo cuma sebatas sayang sama dia bagaikan adik dan kakak ngerti!" Kini alea harus membuat tania menyadari bahwa selama ini dia menyakiti dirinya sendiri dan oranglain.

Degh.
Secara perlahan airmata tania jatuh membahasi pipinya,hidungnya memerah dan kini dadanya sedikit sesak.

"Tan, are you okey?" Ujar alea.

"Ya."

"Leaaa." Tania mulai tak sanggup membendung airmatanya yang deras. Ia langsung memeluk tubuh alea.

"Tannn, lo harus jujur sama hati lo sendiri. Kalau kayak gini lo berarti lagi nyakiti hati lo dan orang orang yang terlibat perasaan ini." Tutur alea.

"Gue tau kita baru aja deket dan gue baru tau tentang lo, kak naufal, lintang sama aldi. Gue bakal janji sama lo gue bakal jadi pendengar terbaiklo." Lanjut alea.

"Lee makasih." Ucap tania sendu.
"Ya, gue selama ini 2thn ini bersama kak hanif cuma bisa sayang sama dia layaknya gue sama kak bara. Gue nggak bisa balas cinta kak hanif." Lanjutnya.

"Gue cuma bisa cinta sama naufal raditya anggara."
"Mau nggak mau gue harus mundur, demi lintang." Ujar tania.

"Tan, semakin lo ngejauhi kak naufal semakin jauh juga lo nyakiti hati kak hanif sama lintang."
"Gue rasa kak naufal juga nggak bisa suka sama oranglain selain lo. Tatapannya udah beda kalau lihat lo." Balas alea.

"Jadi gue harus gimana lee." Rengek tania.

"Gue sarankan lo harus selesaikan hubungan lo sama kak hanif. Karena cinta nggak bisa dipaksakan, biarkan kak hanif tersakiti secara langsung dari pada lambat laun tapi pasti kak hanif harus sakit hati secara perlahan." Balas alea sambil mengelus pundak tania.

"Gue takut le, kak hanif bakal marah."

"Lebih baik sekarang, dari pada nanti lebih rumit permasalahannya. Dan lo harus kembali sama kak naufal."

"Gila lo lee, gue nggak mungkin balik ke kak naufal gimana sama lintang."

"Heh tan." Alea melepas pelukkannya.
"Kalau lintang itu sahabat lo, dia bakal ngerti perasaan lo."
"Jujur lebih baik."

"Gue nggak mau nyakiti perasaan orang lain."

"Tania putri mahendra, sekali kali lo harus mikirin diri lo sendiri." Alea mulai mengacak rambutnya sendiri karena sedikit geram dengan sikap tania yang penuh dengan rasa kasian.

"Gue----" Belum sempat tania melanjutkan kalimatnya alea memotong.

"Lo harus bisa, tenang ada gue." Ucap alea penuh dengan keyakinan.

"Gue coba." Balas alea menunjukkan senyum tipisnya.

............

Tania masih memikirkan pembicaraannya dengan alea tadi ditaman.

Tania: Hallo kak besok bisa kerumah?

Hanif: Bisa tan ada apa?

Tania: Besok kita bicarakan, daa kak.

Hanif: Bye sayang.

Tania langsung memutuskan sambungan telponnya dengan hanif. Kemudian menaruh kembali handponenya keatas nakas.






Gimana partnya gaje maaf ya:)
Jangan lupa vote dan komen.🐣🌈

Follow ig author juga ya: @naylaaa_ap thank youu✨💕

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang