14 || Say Goodbye

52 15 0
                                    

Selamat membaca!!

Tak terasa ini hari terakhir untuk ujian kenaikan kelas. Orangtua tania sudah membicarakan tentang perpindahan mereka ke Toronto, kanada. Hendra mendapatkan kontrak kerja yang cukup lama di luar negeri, alhasil kedua orangtua tania memutuskan untuk pindah negara. Hampir semalaman tania bergulad dengan pikirannya sendiri. Tentang bagaimana ia bisa hidup tanpa lintang.

Okey Skip.

"Tan pulang ujian sekolah nanti langsung packing barang ya, ayah udah urus surat perpindahan sekolah kamu." ucap ayah di sela sela sarapan pagi.

"Iya yah."

"Yaudah kita berangkat. Bun berangkat dulu assalamualaikum."

"Bunda tania berangkat dulu assalamualaikum."

"Walaikumsalam." balas bunda tersenyum.

............

Oke 5hari berlalu begitu saja tanpa keceriaan. Tania, lintang dan aldi memilih untuk tidak bertegur sapa sejak kejadian itu.

"Tan." sapa rizky, bagas dan rifki taklupa dengan hendra di belakang.

"Ya?"

"Lo katanya mau pindah ya keluar negeri." teriak rizky yang membuat satu kelas menoleh kearah mereka.

"Woyy pelan pelan ngomongnya." balas tania sedikit membentak.
"Lo tau dari mana ky?"

"Lo nanyak gue tau darimana? Ya dari bokap guelah. Kan bokap lo sama bokap gue satu kantor."

Dan? Ya rifki, hendra dan bagas menjadi pendengar setia pembicaraan iky dan tania yang mulai serius.

"Oiya gue lupa ky." tania hanya menepuk nepuk jidatnya, merasa bodoh karena ia lupa rizky anak dari teman sekator ayahnya.

"Kapan lo berangkat? Hari ini?" lanjut rizky menyelidik.

"Iya habis pulang sekolah. Sekalian nunggu kakak gue balik dari bandung."
"Yaudah sana gihh entar mega ngambek sama gue karena lo deket deket gue."

"Iii najisss sapa juga mau deket deketin lo kan gue cuma mau nanyak." balas rizky langsung keluar dari kelas di ikuti dengan ketiga temannya itu.

Lo mau pergi tan?

Berarti gue bakal nggak punya sahabat lagi dong.

Gue pengen ngabisin waktu hari ini sama lo.

Tapi apa daya gue gengsi gue melebihi niat gue.

See you tan
Batin lintang sambil tersenyum tipis menatap punggung sahabatnya itu.

Entah mengapa lintang begitu gelisah saat mendengar perpindahan tania keluar negeri. Lintang menahan airmatanya agar tidak jatuh.

Dan aldi? Dia hanya bisa pasrah dan tersenyum kecil mendengar perpindahan tania. Pada kenyataan adalah ia harus kembali terluka untuk kesekian kalinya.

"Selamat pagi anak anak." ucap seorang guru pengawas.

"Selamat pagi pak." jawab seisi kelas serentak.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang