33 || Jarak

37 8 22
                                    

Selamat membaca!!
-----------------------------

Ajariku -Aaliyah Massaid.

Tania masih terdiam. Melamun di dalam kelas, pikirannya hari ini merusak suasana hatinya.
Entahlah jika Tania bisa lari dari semua ini maka ia lebih baik lari sejauh mungkin dari pada harus perang dengan kenyataan.

"Tan." Panggil Alea tiba tiba.

"Sejak kapan lo sampai kampus?" Tanya Tania binggung.

"Udah dari tadi gue disini."
"Kak Hanif?" Lanjutnya.

Tania mengelengkan kepalanya.

"Dari tadi gue nggak liat dia masuk kelas."
"Ntar gue telpon dia."

Tak butuh waktu lama terhubung sambungan telpon mereka.

Kak Hanif: Hallo iya Tan.

Tania: Kakak dimana? Kenapa belum sampai kampus?

Kak Hanif: Maaf Tan gue kayaknya hari ini nggak ke kampus.

Tania: Kenapa?

Kak Hanif: Gue lagi demam.

Tania: Semoga lekas sembuh.

Kak Hanif: Makasih Tan.

Tania memutuskan sambungan telponnya dengan Hanif.

"Gimana?" Tanya Alea.

"Heemm dia demam le." Jawab Tania lesuh.

"Owh ntar pulang kita jenguk kak Hanif mau?" Tawar Alea.

"Boleh." Balas Tania singkat.

"Gue aja Aldi ya."

Tania mengangguk.

...............

Tania berjalan lesu mendatangin katin kampus. Tidak ada Hanif maupun Alea, sungguh Alea kini selalu pergi bersama Aldi dan melupakan Tania.

Setelah memesan satu porsi mie ayam dan satu es teh manis dingin. Tania mulai makan dan minum dengan santai sebelum datangnya Naufal dihadapannya.

"Ngapai?" Tanya Tania datar.

"Kenapa nggak boleh duduk sini?" Balasnya dingin.

"Tempat lain banyak, pindah jangan disini." Ucap Tania tak mau kalah.

"Tempat umum suka suka gue mau duduk dimana."

"Terserah."
Balas Tania acuh yang malas untuk berdebat dengan manusia satu ini.

Setelah selesai makan Tania langsung bangkit dari tempat duduk kantin. Namun Naufal menahan tangan Tania untuk pergi.

"Jangan pergi." Ucapnya pelan.

Tania masih diam.

"Gue bilang jangan pergi dari hidup gue." Ulangnya sekali lagi.

Tania mulai membalikkan badanya.

"Kenapa?" Tanya Tania dingin.

"Karena gue nggak mau kehilangan lo." Tegas Naufal.

"Terus calon istri lo." Lanjut Tania.

"Gue nggak perduli."

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang