35 || Pelampiasan

31 7 11
                                    

Selamat membaca!!
.................................

Tania berjalan lemas kearah Hanif. Meminta cowo itu untuk mengantarkannya pulang kerumah.

"Lo kenapa sih Tan?" Tanya Hanif dalam perjalanan.

"Nggak papa kak, Tania cuma kurang enak badan aja kok." Balas Tania berbohong.

"Yakin?" Tanyanya memastikan.

"Iyaaa." Balas Tania tersenyum lebar.

"Oke kalau gitu."

..................

"Makasih kak." Ucap Tania lalu turun dari mobil Hanif.

"Iyaaa." Balas Hanif langsung meninggalkan perkarangan rumah Tania.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."
"Adek kenapa nggak ngapus?" Tanya Diana.

"Tania nggak enak badan bun."

"Yaudah istirahat, langsung tidur ya." Lanjut Diana.

"Oke."
"Bundaaaa, stok tissue masih banyakkan?" Teriak Tania.

"Masih dek kenapa? Tissue dikamar kamu habis ya?" Balas Diana.

"Iya bun." Balas Tania berbohong.
Padahal Tania akan menghabiskan dua pack tissue saat ia menangis.

"Yaudah ambil aja." Ucap Diana, membuat Tania lekas mengambil satu pack tissue diatas lemari kulkas.

Aleaaaaa

Alea lo nanti kerumah gue ya.

Setelah mengirimkan pesan kepada Alea, Tania mulai menyembunyikan wajahnya dibalik bantalnya.

"GUE MASIH CINTA SAMA LO KAK!!" Teriak Tania dengan isak tangis dibalik bantal.

Dreett~

Setelah menunggu balasan dari Alea 1jam lebih. Akhirnya Alea membalas pesan Tania.

Aleaaaaa

Alea lo nanti kerumah gue ya.

Oke sipp

Setelah membaca balasan Alea. Tania termenung menatap kosong kearah jendela sebrang.

Berharap sang pemilik kamar berdiri dibalik jendela itu.

"Gue kira ini bakal berakhir bahagia." Gumam Tania.

"Tissue mana tissue." Cari Tania panik.
"Woyy tissue mana!!" Teriak Tania. Membuat Bara menggedor keras pintu kamar Tania.

"Dek woy adekk!"
"Lo kenapa njir!" Tania segera membuka pintu kamarnya. Kini cowo itu sudah berdiri dengan wajah cemas.

Tania menyengir.

"Lo kenapa dek." Tanya Bara memastikan.

"Gue butuh tissue." Ucapnya pelan.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang