10 || Nyanyi Bareng?

49 14 0
                                    

Selamat membaca!

Tania sudah bangun Saat jam menunjukkan pukul. 06:00

Kringg
Tania lekas membuka handpone terdapat nama lintang di layar handponenya.

Lintang Adinda Rebecca

Tania bareng yo. 06:12

Lo emang udah sembuh? 06:12

Udah dong. Bareng yaa kak david nggak bisa nganter. 06:13

Yaudah iya deh. 06:13

Tencu tania kuhh cayang 😘. 06:13

Emote lo jijik gue lin🙄. 06:14

Ulu ulu makin cayang❤. 06:14

Udahlah. 06:16

Tania Langsung mematikan Datsel handponenya.

Tania kini menggunakan. Dress sepanjang lutut, bewarna putih polos menambahkan ikat pinggang kecil bewarna coklat agar tidak begitu polos. menggunakan sepatu sneakers warna putih serta rambut yang tergerai bergelombang sepanjang bahu.

Tania tak pernah menggunakan sepatu hak tinggi dia lebih nyaman menggunakan sneakers kemanapun ia pergi. Tentu saja penampilan tania saat ini setengah feminim.

Ya you know lah dress campur sepatu sneakers kayak mana? Setengah feminim bukan?

"Adekk lintang udah dateng ni." teriak bunda dari bawah.

"Iya bun." tania hanya membawa handponenya. Bahkan wajahnya saja tak di poles apapun.

Ia hanya menggunakan pelembab bibir dan bedak biasa untuk mempoles wajah kecilnya itu. Dari dulu tania tak pernah belajar menggunaka make up ala remaja ataupun menggunakan pakaian feminim. Bisa di bilang tania sedikit tomboy ia lebih nyaman menggunakan sweater atau hoodie dengan jelana jensnya.

Koleksi baju dress tania bisa di hitung menggunakan jari.

"Tan yok takutnya terlambat." kini lintang sudah berdiri di anak tangga menghampiri tania.

Beda dengan tania, lintang jauh lebih feminim. Kali ini lintang menggunakan dress bewarna birudongker selutut, rambut tergerai lurus sepanjang pinggang serta menggunakan sepatu hak tinggi bewarna putih. Serta wajah yang di poles make up dengan bibir yang bewarna peach dan bedak sedikit tebal.

"Taniaaaa yaampun lo kok nggak dandan sih." teriak lintang membuat tania menutup kedua telinganya menggunakan jarinya.

"Ribet tau nggak."

"Holang cantik pun di poles nggaknya ya tetep cantik."
balas lintang sambil berjalan menuju meja makan keluarga tania.

"Yaelah." balas tania sambil tertawa memukul bahu lintang.

"Tania sakit." potong lintang sambil mengelus ngelus bahunya.

"Heh mau nggak kakak anter." teriak kak bara di ambang pintu rumah.

"Serius lo kak mau nganterin tania sama lintang." balas tania tak percaya.

"Mau nggak dek."lanjut kak bara sambil memainkan kunci mobil milik ayah.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang