26 || Keikhlasan

37 13 0
                                    

"Jika semua sudah di atur dan tidak sesuai dengan keinginanmu, maka yang harus kau lakukan adalah mengikhlaskannya."


Selamat membaca!!

________________

Dreeett~
Tania terbangun seketika saat mendengar handphonenya berbunyi.
Tania segera mengambilnya dari nakas.

Hanif: Hallo.
Suara sedikit serak menyapanya melalui telpon. Tania langsung melihat siapa yang menelponnya.

Tania: Kak hanif?
Balas tania terkejut.

Hanif: Gue udah ikhlas ngelepasi lo. Gue cuma mau bilang, balik ke naufal cepet. Karena gue dapet info lintang sama naufal mau tunangan besok!

Oke sipp tania tenang dan senang ketika mendengar kak hanif sudah bisa ngelepaskannya.
Namun soal pertunangan naufal dengan lintang sahabatnya membuat hati tania seperti di tusuk. Jatuh kedalam jurang yang paling dalam.

Hanif: Tann Lo masih dengerin kakak kan?

Tania: Ha iya kak masih kok.
Tania mencoba untuk menyembunyikan hatinya yang mulai sesak.

Hanif: Lo sore nanti harus ikut gue kebandara kita bakal keindo.

Tania: Sama kakak?

Hanif: Sama alea juga, gue ngelakuin ini semua demi kebahagian lo tan.

Tania: Makasih kak hanif.

Tania langsung memutus sambungannya telponya dengan hanif.

Tania langsung menaruh kembali handponenya diatas nakas.
Dadanya sesak, hidungnya memerah, suaranya tertahan untuk teriak sekuat mungkin.

Karena ini masih pagi tania menahan tangisannya karena orang dirumah masih tidur semua dan tania tak ingin merusak suasana pagi ini.

..................

"Tania, kita udah sampai di indo. Lo siap?" Tanya alea.

"Insyallah." Balas tania dengan senyum tipisnya.

"Yaudah yok." Timpal hanif.

"Lo bawa kunci rumah kan tan? Ini udah malem. Pegel semua badan gue." Keluh alea.

"Bawak kok, kita cari taksi dulu."

Dreett~
Handphone tania bergetar segera tania meraih handponenya dari saku celananya.

Bunda💙: Assalamualaikum dek, uda sampai di indo?

tania: Walaikumsalam allhamdulillah udah sampai bun.

Bunda💙: Allhamdulillah, baik baik ya dek disana jangan ngerepoti alea atau hanif.

Tania: Iya bundaaa.

"Taniaa ayok udah dapet ni taksinya." Ucap alea.

Tania: Bundaa udah dulu ya tania udah dapet taksi nii.

Bunda💙: Iya dek hati hati.

Tania: Iya bunda assalamualaikum.

Bunda💙: Walaikumsalam dek.

Tania langsung memasukkan handponenya kedalam saku celananya, menarik koper bewarna biru muda menuju taksi yang dimasuki oleh alea dan hanif.

Hanif ia tersenyum tipis menatap wajah mantan kekasihnya itu. Sesekali ia ingin kembali dengan tania, namun apadaya jika ia memaksakan perasaan tania sama saja ia melukai dirinya sendiri.

............

Ku menatap pinggiran jalan
Malam ini beda dari yang sebelumnya
Merasakan dinginnya menusuk tulang
Aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan.

Entahlah lagu apa yang dinyayikan oleh tania asal namun dapat menghibur hatinya sendiri.

Tania terkadang tersenyum kecil saat membayangkan wajah naufal. Namun wajahnya kembali murung ketika mendengar besok naufal dan lintang bertunangan.

"Mas udah sampai." Ucap supir taksi.

"Oh iya pak, ni uangnya." Balas hanif sambil membayar uang taksi.

"Yaudah tan, le. Turunin koper kalian masing masing."
Saat hanif melihat kebelakang hanif mendapati tania dan alea tertidur pulas.

"Woiiii bangun!!" Teriak hanif, membuat tania dan alea terkejut.

"Kak haniffff bising looo." Protes alea.

"Udah sampek turun cepet." Lanjut hanif.

"Oh udah nyampek ya."
"Tan tan taniaa bangun woyy." Teriak alea sambil mengoncang goncang tubuh tania.

"Hah? Ada apa lee." Balas tania dengan mata sayupnya.

"Udah sampai."

"Oh udah ya."

Tania dan alea segera turun dari taksi dan mengeluarkan koper mereka masing masing dari bagasi belakang.

Tania berjalan memasuki perkarangan rumahnya. Baru saja ia meninggalkan rumahnya sekarang ia kembali lagi.

Tania memutar kunci.

Ceklek...
Mereka mulai memasuki rumah berwarna putih itu. Tania menghidupan lampu ruang tamu, seketika rumahnya begitu terang kembali.

"Yaudah ya gue ke kamar kak bara." Ucap hanif sambil membawa kopernya menuju kamar kak bara.

"Oh oke." Jawab tania dan alea serentak.

Tania dan alea mulai menuju kamar milik tania. Setelah membuka pintu kamarnya, tania langsung merebahkan badanya dikasur kesayangnya. Sedangkan alea ke kamar mandi untuk bersih bersih sebelum tidur.

"Tann bersih bersih sono." Ujar alea.

"Oh oke." Balas tania dengan malas menuju kamar mandi.

Setelah bersih bersih akhirnya tania dan alea tidur dengan nyenyak.

Naufal POV

"Kamar tania lampunya nyala."
"Apa tania balik keindo?" Gumam naufal.

"Apa dia udah tau besok gue tunangan sama lintang." Teka naufal.



Bersambung...

Uhee update lagii👉👈
Jangan lupa vote dan komen yaaa🐣

Follow ig author juga: @naylaaa_ap thank you💕

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang