34 || Perpisahan

35 7 14
                                    

Selamat membaca!
....................................

"Kita sudah berbeda tujuan. Dan kamu akan tetap menjadi masalalu ku yang paling indah."
-Tania Putri Mahendra-


"Pagi bunda." Ucap Tania sambil tersenyum manis ke Diana.

"Pagi sayang." Balas Diana dengan lembut.

"Kamu hari ini di jemput Hanif lo." Lanjut Diana.

"Ha?" Balas Tania terkejut.

"Assalamualaikum, tante Diana." Ucap seseorang dari balik pintu utama rumah.

"Waalaikumsalam iya." Balas Diana.
"Dek pasti tu Hanif, tolong bukakan pintunya ya." Pinta Diana.

"Iya bun."

Tania berjalan menuju pintu utama menemukan cowo itu sudah berdiri dengan wajah coolnya.

"Pagi Tania." Sapanya lembut.

"Pagi kak Hanif."
"Lo udah baikkan kak?" Lanjutnya.

"Udah kok."

"Eh Hanif sini sarapan bareng." Timpal Darwin tiba tiba.

"Iya om." Balas Hanif tersenyum manis.

"Tania." Panggil Hanif.

"Ya?" Balas Tania menoleh kebelakang.

"ILy." Ucap Hanif sekilas langsung melesat duduk di meja makan bersama keluarga Tania.

"Apaan sih kak Hanif." Balas Tania sambil tertawa kecil.

Sungguh Tania harus senang atau tidak dengan perubahan mantan kekasihnya itu.

"Yaudah duduk sini." Ajak Diana.

"Iya bunn."

"Hanif." Panggil Darwin.

"Ya om?"

"Kamu kenapa nggak balikkan sama Tania aja?" Lanjut Darwin membuat Tania tersedak seketika.

"Ayahhh." Tegur Tania.

"Loh ya nggak papa dong." Timpal Diana.

"Toh yang kamu tunggu tunggu udah tunangan sama orang lain." Lanjut Darwin.
Membuat Tania mengerucutkan bibirnya.

"Nggak papa om Tania mungkin butuh waktu." Ucap Hanif tersenyum manis.

"Hahaha anak zaman sekarang kalau masalah percintaan subahanallah." Tawa Darwin memecahkan suasana yang cukup canggung.

"Wihh bahas apa?" Potong Bara tiba tiba.

"Ketinggalan lu kak." Balas Tania.

"Beehh."

...............

Di dalam perjalanan Tania masih diam. Ia masih begitu canggung dengan perkataan orangtuanya saat sarapan tadi.

"Tania?"

"Iya?"

"Lo beneran nggak bisa cinta sama gue? Nggak bisa kasih kesempatan untuk hubungan kita? Apa dihati lo cuma untuk Naufal?" Lanjutnya.

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang