38 || Akhir

43 9 22
                                    

Selamat membaca!!
------------------------------

"Tania sayang udah ditungguin itu sama Hanif didepan." Ucap Diana dari balik pintu kamar.

"Iya bunda sebentar lagi."

Untuk sentuhan akhir riasan wajahnya Tania menggunakan lipstik bewarna pink muda.
Tania bergegas turun kebawah melihat cowo itu menatapnya dengan lekat.

"You look so beautiful." Puji Hanif.

"Lah kakak jangan gitu dong jadi malu ni." Balas Tania yang kini pipinya merah merona.

"Ekhem yaudah sana cepet perginya." Potong Diana membuat mereka berdua sadar.

"Eh iya tante pamit dulu deh Assalamualaikum." Ucap Hanif.

"Tania pergi dulu Assalamualaikum." Timpal Tania.

"Walaikumsalam." Balas Diana dengan senyum hangatnya.

.....................

"Kadonya udah kan sayang?" Ucap Hanif manis.

"Udah kok kak." Balas Tania tersenyum hangat sambil memeluk lengan kiri Hanif.

"Kok sekarang jadi sweet sih." Lanjut Hanif terkekeh kecil.

"Lah gimana sih pacar sendiri sweet malah di komen." Balas Tania sambil mengerucutkan bibir mungilnya.

"Iya iya deh maaf." Balas Hanif sambil mengusap puncak kepala Tania.

"Eh udah telpon Aldi kan?" Tanya Hanif.

"Udah kok kak, katanya mereka udah sampai duluan."

"Owhh."
"Tania." Panggilnya.

"Ya?" Tania menoleh menatap wajah cowo itu.

"Bisa lepasin tangan Hanif nggak?"

"Kenapa kamu terganggu ya, oh yaudah." Balas Tania kesal langsung melepas pelukannya dari lengan Hanif.

"Aaa gitu aja ngambek."
"Yaudah peluk lagi dong lengan Hanif." Lanjutnya manja.

"Loh gimana sih bukanya tadi suruh ngelepas ya."

"Hehehe bercanda aku kok."

Didalam mobil banyak hal yang Tania bicarakan dengan Hanif. Entahlah hatinya kini sudah mulai terbuka menerima Hanif sebagai kekasihnya.

Okey Skip...

"Aleaaa." Teriak Tania membuat gadis itu menoleh.

"Tann lo cantik banget." Puji Alea.

"Jangan gitu deh." Tolak Tania.

"Ehe Tan lo emang cantik." Lanjut Aldi.

Membuat Alea memasang wajah datar.

"Nggak peka banget lo Al. Alea cemburu noh." Balas Tania tertawa geli.

"Iya iya."
"Maaf ya cuma lo kok yang paling cantik." Ucap Aldi, membuat Alea tersenyum kembali.

"Eh yaudah duduk yuk." Ajak Aldi.

Setelah beberapa sesi acara selesai kini para tamu undangan pesta pernikahan Naufal dan Lintang berpulangan.

Tania dengan tegar menemui Naufal dan Lintang yang kini sudah menjadi sepasang suami dan istri.

"Selamat ya bro." Ucap Hanif.

"Selamat ya Lintang dan lo juga kak Naufal." Timpal Tania.

Lintang tersenyum hangat lalu memeluk tubuh Tania.

"Thank you Tan, cepet nyusul ya lo." Balas Lintang.
"Lo juga kak Hanif, jaga Tania baik baik dia itu istimewah." Lanjutnya.

"Siap siap." Balas Hanif sambil mengunci jemari Tania di tangannya.

Naufal hanya menatap tajam Tania dan Hanif dengan rasa tidak suka. Tidak ada raut wajah kebahagian Naufal dihari pernikahannya.

"Yaudah gue balik duluan. Sekali lagi Happy wedding." Ucap Hanif dan Tania berbarengan langsung pergi.

"Gue yakin kak mereka bakal bahagia banget." Celetuk Lintang membuat Naufal terdiam sesaat. Ia masih menatap punggung badan gadis itu bersama cowo lain.

Gadis yang menjadi cintanya selama ini, gadis yang mengubah poros hidupnya, gadis dengan sejuta senyuman yang paling hangat dimuka bumi. Kini ia tak bisa merangkul pundak gadis itu, membuat Naufal kehilangan gadis itu untuk selama lamanya.


-End-







Gimana Endingnya Kurang Ya? Hehehe Maaf Ya😅🐣
DAN SAMPAI KETEMU DI SEQUEL NOT US.
LOVE YOU ALL❤

NOT US [TAMAT]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang