Part 4

1K 122 1
                                    

"Dan saya tidak ada rasa suka pada non Alexa"

***

     Alexa menuruni anak tangga dengan cepat sembari sesekali melirik jam tangannya, langkahnya semakin lebar kala jarum panjang itu menunjuk ke angka 12. "Aji" teriaknya memenuhi seisi rumah. "Duh mana sih Aji? Aji" Alexa melirik ke kanan dan ke kiri mencari apakah supirnya itu sudah di sini atau belum.

     "Non Alexa"

     Alexa berbalik mendapati Wulan yang berlari kecil ke arahnya. "Aji mana? Panggil dia cepetan gue udah telat nih"

     "Ma'af non, mas Aji lagi di toilet kayaknya dia diare non soalnya dari tadi keluar masuk toilet terus"

     "Ha? Kok bisa? Terus gue gimana dong? Malah 15 menit lagi masuk" Alexa dengan wajah paniknya melangkah lebar keluar, jika dia telat hari ini maka dipastikan dia tidak bisa mengikuti kuis dari pak Hafiz.

     "Non Alexa"

     Alexa berhenti dan mendapati Ali yang berlari kecil ke arahnya. "Kenapa?" Tanyanya ketus.

     "Kok non enggak pakai mobil?"

     "Aji lagi diare, udah gue mau cari taksi bisa telat nih gue"

     "Saya antar saja non, mana kunci mobilnya?"

     Alexa menatap tangan Ali yang mengadah menunggunya untuk memberikan kunci mobil. "Lo itu supirnya Prilly"

     "Non Prilly hari ini enggak ke kampus. Lagipula non Alexa kan juga putrinya tuan Budiman bos saya"

     Alexa diam sejenak, benar apa kata Ali, dia juga anak dari bosnya Ali tapi mereka juga memiliki peraturan di sini. 'Tapi gue bisa telat kalau nunggu taksi, dan kalau gue telat gue enggak ikut kuis. Terus kalau ujian gue jelek dan nilai kuis gue enggak ada IPK gue turun dan gue enggak bisa liburan lagi'

     "Non?"

     "Ah oke. Ini kunci mobilnya" ucap Alexa dan menyerahkan kunci mobilnya pada Ali. Urusan dengan Prilly biarlah nanti menjadi urusan belakang, yang terpenting baginya sekarang adalah dia bisa sampai di kampus tepat waktu.

     "Udah mau telat non?" Tanya Ali melirik gadis yang duduk di jok belakang dari kaca mobil.

     Alexa menatap jam tangannya. "10 menit lagi masuk"

     Ali mengangguk. "Pasang seat belt ya non" lalu dia menggeleng kecil kala Alexa yang mengabaikan ucapannya.

     Setelah mobil benar-benar keluar dari area rumah, Ali mulai menancap gas mobilnya. Melaju dengan kecepatan tinggi sambil sesekali menyelip mobil yang ada di depannya.

     Alexa yang duduk di belakang berpegangan pada ganggang pintu mobil, dia menyesali tak mendengarkan ucapan Ali yang menyuruhnya untuk memasang sabuk pengaman tadi.

     Kurang tiga menit dari waktu dimulainya kelas yang diampu oleh pak Hafiz mereka tiba di pekarangan kampus.

     Ali berbalik menatap Alexa. "Ayo non cepat nanti telat"

CINTA MEMILIH KITA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang