Part 6

1K 126 1
                                    

"Saya juga enggak suka bohongin orang"

***

     Langit Jakarta malam ini tak menampakkan bintang, gemuruh petir sesekali terdengar menemani derasnya hujan membasahi kota metropolitan ini.

     Tetesan hujan yang membasahi kaca mobil membuat pria ini menajamkan pengelihatannya, laju kendaraan roda empat itu juga dipelankannya. "Non Alexa" dengan yakin pria ini menepikan mobil yang dikendarainya, mengambil payung lalu turun dari dalam mobil menghampiri sosok yang sedari tadi diperhatikannya.

     Gadis itu masih menunduk dengan bahu gemetar tak menyadari kehadiran seseorang di hadapannya.

     "Non Alexa"

     Gadis itu mendongkak mendapati sosok yang dikenalnya masih menggunakan seragam lengkap. "Ali" gumamnya pelan.

     "Non sedang apa di sini?"

     "Gue, gue kemalaman" jawab Alexa dengan suara pelan, sekuat tenaga ia menahan isakannya agar tak terdengar oleh pria di hadapannya.

     "Kenapa enggak minta jemput sama Aji non?"

     Tak menjawab dengan suara Alexa hanya menggeleng lalu kembali menundukkan kepalanya.

     Ali yang melihat itu merasa ada yang tidak beres dengan putri majikannya, ditambah rambut Alexa yang agak basah membuatnya yakin kalau gadis ini habis kehujanan. "Mari non kita pulang"

     Tak bergeming, Alexa tetap menundukkan kepalanya.

     "Non" panggil Ali pelan.

     "Lo pulang aja. Gue lagi malas berantem sama Prilly entar" kali ini Alexa mengangkat wajahnya, menampakkan mata sembabnya.

     "Ini sudah malam mana mungkin saya membiarkan non sendiri di sini"

     "Tapi _"

     "Anggap saya sedang mengantarkan non sebagai taksi atau apalah yang penting non pulang, bahaya seorang gadis sendirian di jalan malam-malam begini"

     Dengan mata sembabnya Alexa menatap dalam irisan hitam Ali, bangkit dan perlahan melangkah mendekat. "Gue enggak peduli dengan bahaya, buat apa gue selamat? Cowok yang gue sayang udah ninggalin gue"

     Mendengar ini Ali terkekeh pelan kemudian menggeleng. "Lalu kalau terjadi apa-apa gimana? Cowok itu bisa menemukan gadis lain untuk menggantikan non, tapi tuan Budiman dan nyonya Chika tidak akan bisa menemukan seorang putri untuk bisa menggantikan non Alexa"

     Nafasnya bergemuruh, ditatapnya wajah Ali dan pria itu pun balas menatapnya serius berusaha meyakinkan bahwa Alexa harus mendengarkan ucapannya.

     Tanpa berteduh di payung yang dibawa Ali, gadis itu melangkah melewati Ali kemudian masuk ke dalam mobil. Melihat itu Ali tersenyum kecil, setidaknya gadis itu tidak dalam bahaya.

***

     Prilly terus memperhatikan jam di gadgetnya, ini sudah satu setengah jam kepergian Ali untuk membelikan martabak coklat keju pesanannya. Tak lama terdengar suara mobil memasuki kawasan rumah, Prilly tersenyum senang lalu membenarkan duduknya.

CINTA MEMILIH KITA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang