Part 7

1K 120 0
                                    

  "Ya kalau kalian sama-sama mau bunda sih restuin"

***

Prilly's POV

    Aku tersenyum senang kala memperhatikan bayangan diriku di cermin, dengan gaun warna coklat-hitam lengan panjang serta rambut yang kuikat kuda membuat aku yakin untuk pergi malam ini.

     Kulihat Ali sedang duduk di teras rumah sambil memainkan gadgetnya "Li, nanti lo jemput Jihan aja. Gue berangkat sama Kevin soalnya"

     Dia terdiam sesaat sebelum akhirnya mengangguk.

     Di luar sana sudah ada Kevin yang menungguku dengan penampilannya yang rapih. Dan aku juga sengaja menyuruh Ali menjemput Jihan agar mereka bisa memiliki waktu berdua, maksudku aku yakin Jihan akan senang dengan kesempatan yang aku berikan.

     "Hallo baby, are you ready?" Tanyanya sambil memelukku.

     Kubalas pelukannya. "Yes baby"

     Dan kami pun pergi dari kediaman keluargaku menuju rumah Kevin. Malam ini di rumah kekasihku diadakan acara ulang tahun mamanya yang ke 56.
.
.
.
     Kevin menggandengku mesra memasuki rumah megah keluarganya, kulihat para tamu yang datang adalah kebanyakan teman-teman kedua orang tua Kevin.

     "Mom, Prilly is here"

     Tante Nadira menatapku dengan senyum manisnya. "Hallo darling, thank you for coming"

     Kami berpelukan dan saling cipika-cipiki. "Happy birthday Tante, and thank you for inviting me. I have something for you"

     "Oh you're so kind, thank you darling"

     Orang tua Kevin sangat baik menyambutku, dan aku pun diperkenalkan pada beberapa kerabat keluarga O'Leary.

     Beberapa menit kemudian sebelum acara dimulai sampailah Jihan dan Ali, mereka berjalan bersama menuju tante Nadira. Saking asyiknya mengobrol aku sampai lupa akan sahabatku itu.

     Ali menuruti perkataanku untuk tidak mengenakkan seragam kerjanya, yah meski aku masih agak kesal padanya namun aku juga ingin dia hadir di acara ini sebagai seorang tamu biasa.

     Ada hal yang mengganjal ketika Jihan bersalaman dengan tante Nadira, mereka terlihat seperti orang yang sudah saling kenal. Tante Nadira juga menyambut Jihan dengan senyum yang tadi ia tunjukkan kepadaku.

     "Aduh gue lama enggak Prill?"

     Aku tersenyum dan menarik kecil tangannya. "Enggak kok, cuma selang beberapa menit doang"

     "Berarti emang kemampuan balap Ali enggak diragukan lagi, secara kan bolak-balik Jakarta-Depok itu jauh Prill" ucap Jihan menatap Ali bangga.

     Sedangkan aku hanya bisa tersenyum, namanya juga orang sedang jatuh cinta. Lagipula aku senang melihat Jihan bahagia seperti ini.

     Acara pun dimulai, para tamu yang hadir semakin banyak membuat pesta ini lebih ramai. Kediaman O'Leary yang memang luas di bagian taman belakang mampu menampung para tamu yang hadir.

CINTA MEMILIH KITA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang