Part 11

1.1K 122 0
                                    

"Saya khawatir sama non"

***

     "Prill tunggu Prill" untuk yang kesekian kalinya gadis ini tetap berusaha, ia takkan menyerah meski ia tahu bahwa untuk mendapatkan ma'af dari Prilly tidaklah mudah bahkan tidak akan pernah ia dapatkan.

     Kali ini berhasil, tangannya meraih pergelangan tangan Prilly, memutar sedikit tubuh gadis itu agar menatapnya. "Dengerin gue dulu"

     "Kenapa? Kenapa mesti sekarang gue baru dengerin kejujuran lo? Kenapa enggak dari kemarin-kemarin? Nunggu ketahuan dulu baru ngaku?" Prilly menepis tangannya yang dipegang Jihan, sahabatnya oh mantan.

     "Gue cuman enggak mau lo mikir yang aneh-aneh"

     "Tanpa gue pikir pun emang udah aneh-aneh kan?"

     "Prill_"

     "Ian, gue emang marah dan kecewa karena Kevin udah enggak setia sama gue. Tapi yang bikin gue lebih kecewa dan marah adalah sama siapa Kevin selingkuh? Lo Ian, orang yang gue sayang sebagai saudara gue sendiri, orang yang paling tahu gimana traumanya gue sama sebuah penghianatan dan lo masih tega sama gue" dalam sekali kedipan air-mata itu turun membasahi kedua pipinya, ia benci untuk kembali menangisi hal yang sama namun hatinya belum cukup kuat untuk itu.

     Prilly memutar tumitnya, meng-cancel niat awalnya ke dalam kelas, kini ia berlari sedikit kencang pergi meninggalkan area kampus yang luas itu. Perasaannya benar-benar buruk jika harus mengikuti kelas pagi ini.
.
.
.
     Sudah 20 menit Ali nangkring di parkiran kampus ini, sudah beberapa SMS dan panggilan suara yang dia alamatkan pada majikannya namun gadis itu belum juga ada respon.

     "Sabar Ali, lo lagi kerja" dihembuskan nafasnya kasar lalu menyapu pandangannya pada penjuru kampus ini berharap bisa menemukan gadis berparas mungil itu.

     "Eh lo supirnya Prilly kan?"

     Ali menengok ke samping, menemukan seorang gadis yang hendak memasuki mobilnya yang terparkir di sebelah mobil majikannya. "Ya"

     "Ngapain lo di sini?"

     Sebelah alis Ali terangkat seakan bertanya, sudah tahu dia supir Prilly dan sekarang sedang berada di kampus gadis itu ya sudah pasti dia sedang menunggu Prilly, masa nunggu ibu kantin? "Nunggu non Prilly"

     Gadis itu terheran sejenak. "Bukannya dia hari ini enggak masuk ya? Gue hari ini 2 mata kuliah bareng dia tapi dia enggak masuk kelas"

     Tidak masuk kelas?

     "Mungkin lagi ikut organisasi apa gitu?" Jika gadis itu pulang kenapa tak mengabarinya? Pikir Ali.

     Kali ini gadis itu menghela nafas. "Boss lo itu enggak pernah ikut organisasi apapun, dia dateng cuma kuliah doang, udah gue cabut dulu daa"

     Ali mengangguk "Thanks"

     Kemana gadis itu? Apa dia pergi ke rumah Kevin untuk menyelesaikan masalahnya? Dengan cepat Ali memasuki mobil namun sebelum itu dia mencoba untuk menghubungi gadis itu kembali.

Prilly

Non, non ada dimana? Kasih tahu saya biar saya jemput.

CINTA MEMILIH KITA [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang